El ambruk.
Pingsan tepat di bawah tempat tidur di mana tubuh Larissa mulai terlihat bergerak-gerak.
***
Entah sudah berapa lama El tidak sadarkan diri. Ketika membuka mata, tahu-tahu dirinya sudah berada di atas tempat tidur, menggantikan posisi Larissa.
Di hadapannya telah berdiri Aquila dengan senyum paling lembut.
"Kau merasa lebih baik, Larissa?"
"Tolong jangan panggil aku dengan nama itu, Nona Aquila. Dan tolong berhentilah bereksperimen terhadap tubuhku," El berusaha mengangkat kepalanya. Tapi terkendala oleh ikatan erat pada kedua tangan dan kakinya.
"Jangan banyak bergerak, Larissa. Kami sedang berupaya me-restart memorimu," Aquila membetulkan letak kabel yang sedikit bergeser.
"Apa yang sebenarnya kalian inginkan dariku?" El memejamkan mata. Sedapat mungkin ia harus bisa mengendalikan emosi. Jika tidak, akan terjadi kerusakan fatal pada sistem terpenting di dalam organ otaknya.
"Kau tidak menjawab pertanyaanku, Nona Aquila?" El masih memejamkan matanya.
"Bukan wewenangku menjawab pertanyaanmu mengenai hal yang amat pribadi ini, Larissa. Aku tidak ingin melangkahi Nebula," Aquila kembali menyentuh kabel-kabel yang berjuntai.