Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Miss You] | Penghianatan Lily

26 Oktober 2018   19:32 Diperbarui: 26 Oktober 2018   19:21 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tertangkapnya lelaki bernama Geni di apartemen tersembunyi malam itu membuat keadaan kian merumit. Ditambah kehadiran Lily. Yang masih sepupu dekat El.

"Jaga pria tengil yang sudah berani menyelundup di sarang kita ini, Lily. Perlakukan ia sebagaimana seorang tamu tak diundang!" perintah Nyonya Besar terdengar tegas. 

Menjaga Geni? Lily seketika merasa dadanya penuh. Bagaimana mungkin ia akan melakukannya, berdua dalam satu ruangan dengan laki-laki yang pernah melukai hatinya itu? 

Tentu saja Lily tidak sudi!

Lily menatap El sejenak. Berharap bibinya itu bisa membantunya. Setidaknya mempengaruhi Nyonya Besar agar mencabut perintahnya.

"Sorry, Lily. Malam ini kami berdua harus menghadiri suatu pertemuan rahasia. Hanya sebentar. Tepat jam dua belas, teng! Kami akan pulang. Kau tahu apa artinya itu, bukan?" El tersenyum dingin seraya menyibak gaun merahnya. Matanya yang sayu melirik sekilas ke arah Geni.

Geni terkesiap. Bukan karena mendengar El menyebut angka dua belas--angka yang diyakini sebagai penentu eksekusi, melainkan karena gaun merah itu! Bagian bawah gaun yang dikenakan El tampak ganjil. Terdapat lubang kecil. Seperti sengaja disayat oleh benda tajam.

Geni mendadak bersemangat kembali. 

Yess! Laki-laki itu bersorak dalam hati. Ia nyaris menemukan benang merah atas kematian Tuan Baron!

***

Sepeninggal El dan Nyonya Besar, Lily terduduk di sofa tak jauh dari tempat Geni meringkuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun