Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Miss You] | Kuasa Sang Nyonya Besar

23 Oktober 2018   19:55 Diperbarui: 23 Oktober 2018   20:13 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Untuk kesekian kalinya Nyonya Besar merasa dipecundangi.

El.

Perempuan itu telah beberapa kali mangkir dari kesepakatan yang telah mereka buat. Sekali dua kali Nonya Besar masih memaklumi. Tapi kali ini?

El memang type perempuan yang tidak memiliki pendirian. Dia mudah goyah. Jiwanya rapuh seperti kerupuk rambak. Gampang remuk dan melempem.

Selama ini Nyonya Besar sudah berusaha mengubah karakter El agar menjadi perempuan tegas, mandiri dan pemberani. Dan Nyonya Besar sangat gemas, ketika sadar betapa sulitnya mengubah diri El. 

Secara fisik El memang mulai mengalami kemajuan. Penampilannya terlihat jauh lebih segar dan hidup. Tapi itu hanya sebatas fisik. Sedang jiwa El, ia tetap saja perempuan lemah tanpa daya.

Nyonya Besar menelan ludah.

Ia teringat saat pertama kali bertemu El--perempuan bertubuh kurus ringkih, bermata sayu seperti mata burung merpati. Ingin sekali Nyonya Besar mencongkel mata itu dan menukarnya dengan mata burung elang. Supaya pandangannya berubah nyalang dan beringas. Sehingga tak lagi menghasilkan airmata yang nyaris menenggelamkan diri El sendiri.

"Aku akan mencuci otakmu, El. Kau bersedia?" tegas dan penuh wibawa pertanyaan Nyonya Besar kala itu. El tampak ragu. Dan ia memang begitu. Selalu ragu sampai seseorang berhasil meyakinkan bahwa ia baik-baik saja.

"Apakah aku akan melupakan semuanya? Maksudku---setelah Nyonya berhasil mencuci otakku," El tertunduk. Tidak berani beradu pandang dengan perempuan cantik di hadapannya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun