Sore tadi aku menerima sepucuk surat panjang dari Anne  yang tinggal di kota lain.
Begini isi surat itu.Â
--------
Dear Marry,
Kau pasti tidak percaya. Jika perceraian adalah sebuah pengalaman yang pahit, unik, sekaligus konyol.
Aku berani berkata demikian karena aku pernah mengalaminya sendiri. Dan tentu saja setiap orang memiliki sudut pandang serta cara yang berbeda dalam menyikapi masalah ini.
Ini pendapatku, versiku. Jadi, kuharap kau tidak salah persepsi sekiranya ada hal-hal yang kurang sreg di hatimu.
Kuawali saja kisah sebelum terjadinya perceraian antara aku dan Bob, suamiku.
Jujur, aku tidak pernah berpikir seujung kuku pun untuk mengakhiri pernikahan kami. Kami sepakat menikah karena memang pada dasarnya kami saling mencintai. Dan kami yakin bahwa cinta memiliki kekuatan yang amat luar biasa. Yang akan mampu bertindak sebagai tameng saat badai sewaktu-waktu menerpa kehidupan rumah tangga kami.Â
Kami sama sekali tidak meragukan hal itu.Â
Tapi ternyata kami keliru.