Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Istri Titipan [Bagian 3]

21 April 2018   09:13 Diperbarui: 21 April 2018   09:26 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pos Kupang - Tribunnews.com

"Naiklah," ujarku pada Irmina seraya menghidupkan mesin motor kembali. Kali ini perasaanku jauh lebih tenang.

Lima belas menit kemudian motor berbelok arah, berhenti di sebuah tempat semacam klinik kesehatan.

"Kau tidak usah ikut masuk, Amar. Di ruang tunggu yang antre kebanyakan ibu-ibu," Irmina menatapku sekilas. Menanggapi ucapan perempuan itu aku mengangguk. Jujur aku lebih senang berada di luar, berjauhan dengannnya. Menurutku itu jauh lebih baik daripada harus menemaninya masuk ke dalam ruang periksa dokter. Selain itu aku juga harus menghindari kemungkinan bertemu banyak orang, yang bisa saja mencurigaiku lantas mengendus penyamaranku.

Sepeninggal Irmina aku duduk santai di sebuah bangku panjang tak jauh dari tempat parkir. Kukeluarkan sigaret dari saku jaketku. Sejenak aku teringat. Ini jaket milik Amar. Jaket yang kutukar saat kami mengalami kecelakaan di jurang itu.

Sembari mengembuskan asap rokok ke udara tinggi-tinggi aku tercenung.

Sampai kapan penyamaranku ini akan bertahan? Aku yakin lambat laun semua kebohongan ini pasti akan terbongkar.

Bah! Aku mengutuk diriku sendiri yang telah bertindak bodoh. Sangat bodoh. 

"Menunggu istrinya, Mas?" seorang juru parkir mengagetkanku. Aku menoleh. Mendadak juru parkir itu berseru histeris begitu melihat wajahku.

"Rams! Anda Rams, bukan? Oh, aku pasti tidak salah lihat. Ya, Anda memang Rams!"

Juru parkir itu semakin heboh. Ia tidak memberiku kesempatan barang sejenak untuk bicara. Ia terus saja meracau seraya mengeluarkan ponselnya dan mengarahkan kamera ke arahku.

"Kita  selfi  dulu! Mimpi apa aku semalam sampai bisa bertemu dengan bintang idolaku ini!" berkali-kali juru parkir itu merandek ke arahku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun