"Bukankah Bathara Guru sudah memangkas taring-taringnya?" Bawal betina mengernyit alis.
"Memang benar. Tapi bukan berarti ia tidak boleh memangsa mahluk lain. Bathara Guru membolehkan---dengan catatan hanya terhadap mahluk-mahluk tertentu. Semisal..."
"Semisal apa?"
"Semisal melahap anak  ontang-anting atau anak tunggal yang tidak diruwat."
"Tunggu! Aku ini anak tunggal. Dan aku belum diruwat. Jangan-jangan sebentar lagi..."
Belum selesai Bawal betina itu berkata, sepasang tangan telah menangkap keduanya. Memasukkannya ke dalam kaleng kecil.
"Apakah dia sang Bathara Kala?" Bawal betina bertanya gemetar. Bawal jantan mengintip sejenak ke arah si pemilik kaleng.
"Bukan. Ia hanya seorang bocah."
"Jadi---ia tidak akan memangsa kita bukan?"
"Tergantung. Tapi sepertinya bocah itu sedang kelaparan. Kau dengar? Perutnya keroncongan tiada henti."
Bawal betina mengangguk.