"Ladalah wong ayu. Akhirnya kau datang juga padaku!" girang nian hati Burisrawa. Sontak ia berdiri. Menandak-nandak tak karuan. Apalagi saat Dewi Sumbadra mengatakan ingin membelai rambutnya yang gimbal dan mencari kutu-kutu di kepalanya.
"Haduuuh wong ayu. Lakukan segera! Aku sudah tidak sabar ingin merasakan sentuhan lembutmu," Burisrawa semakin berjingkrak-jingkrak bagai anak kecil.
"Tapi Kangmas Buris. Aku mengajukan syarat. Setiap dapat satu kutu aku akan  mengeplak  kepalamu. Mendapat dua kutu aku akan menjotos kepalamu. Dan dapat tiga kutu aku akan menghantam kepalamu. Bagaimana?" Antareja yang menyamar sebagai Dewi Sumbadra berkata serius. Burisrawa yang sudah dibutakan oleh cinta menyanggupi. Dipikirnya berapa sih kekuatan pukulan seorang perempuan?Â
Antareja pun segera menjalankan aksinya. Tangannya terampil mencari kutu-kutu di kepala Burisrawa.Â
Satu kutu!Â
Plaaak!!!
Antareha memukul kepala Burisrawa sekuat tenaga.
Dua kutu!Â
Dhieg!!!
Antareja menjotos kepala Burisrawa sekeras-kerasnya. Hingga Burisrawa  kepileng.Ia sungguh tidak menyangka pukulan Dewi Sumbadra sebegitu kuatnya.
Tiga kutu!Â