"Kalau diperkenan, aku akan segera menyusulnya!" Arjuna tak mau kalah.
"Biarkan kami berdua yang menuruni jurang. Ia sepertinya tersangkut pada sebatang pohon," suara Nakula dan Sadewa saling bersahutan.
Yudistira, sang pemilik wajah tenang itu menatap keempat adiknya. Lalu tangannya yang lembut terangkat, memberi tanda agar saudara-saudaranya tidak melakukan tindakan apa pun.
"Biarkan ia seperti itu," Yudistira bergumam pelan. "Biarkan Drupadi menjalani takdirnya. Ia memang milik kita, istri kita. Tapi hatinya bukan untuk kita."Â
Mendengar itu gagak betina berbisik parau di telinga pasangannya.
"Jadi...siapa sebenarnya pemilik hati Drupadi?"
***
Malang, 19 Maret 2018
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H