"Dengar dulu Kakanda...."
"Tidak ada yang perlu didengar! Kau lebih pantas dikutuk menjadi Durga!"
Cling!
Dewi Uma pun berubah wujud menjadi raseksi. Wajahnya yang jelita menjadi buruk rupa. Bau tubuhnya yang wangi berganti aroma busuk menyengat. Dewa Siwa dengan penuh amarah meninggalkannya, terbang kembali ke Kahyangan.Â
Dewi Uma yang sudah menjadi Bathari Durga hatinya sangat terluka. Ia merasa dipermainkan, Ia lalu memutuskan menjadi raseksi yang paling kejam. Yang hatinya dirasuki kebencian.Â
Cinta memang seperti itu. Selalu begitu. Ia bisa membolak-balikkan hati manusia. Dari yang semula penuh kasih bisa berubah penuh dendam.
Untunglah kutukan Bathari Durga segera berakhir ketika ia bertemu dengan dua kembar Nakula dan Sadewa. Dua pemuda tampan inilah yang berhasil meruwat dan mengembalikan dirinya ke wujud semula.
Akan halnya Dewa Siwa, setelah mengetahui istrinya terbebas dari kutukan ia bermaksud memboyongnya kembali ke Kahyangan. Namun Dewi Uma alias Bathari Durga menolak mentah-mentah.
"Aku bukan Uma. Aku ini Durga. Dan aku tidak akan pernah kembali ke Kahyangan." Ia pergi melenggang. Mengabaikan Dewa Siwa yang berdiri menatapnya dengan penuh penyesalan.Â
Ah, perempuan. Jika sudah terluka siapa pula yang mampu menyembuhkan?
***