Â
Teriring  kangen,
Bapakmu  yang  belum  sebulan  pensiun Â
***
Seseorang mengetuk pintu. Membuatku melipat surat dari Bapak.
"Pak Arif. Ini ada titipan dari caleg sebelah. Sebisa mungkin Bapak pengaruhi orang-orang di sekitar Bapak agar memilih beliau. Jika sukses, nanti akan menyusul uang tambahan buat Bapak."
Segepok uang disodorkan ke arahku.
Mataku hijau.
Mendadak aku  amnesia. Â
Melupakan pesan Bapak tentang maruah dan uang haram.
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!