Bola api keluar dari tangan Renata. Lady Bathory yang berdiri anggun di hadapannya mendadak terbakar. Perempuan penguasa dunia kegelapan itu berlari panik sembari berteriak-teriak histeris.Â
Yang terjadi selanjutnya  sungguh sangat mengerikan. Tubuh Lady Bathory  meledak menjadi serpihan abu yang berserakan di sana-sini.Â
Dua pria tua yang semula mendampinginya sontak berlari pontang-panting  meninggalkan ruangan.Â
Renata mundur beberapa langkah. Tubuhnya bergetar sesaat. Wajahnya bermandikan keringat dingin.Â
Aku bergegas menghampirinya. Menyentuh pundaknya yang menggigil. Lalu menyeka wajah anak didikku itu dengan sehelai tisu.
"Kau baik-baik saja, Renata?"
"Iya, Miss. Saya baik-baik saja. Hanya kelelahan sedikit. Tapi syukurlah akhirnya semua berakhir," Renata menghela napas panjang.Â
Aku hendak mengatakan sesuatu ketika seseorang menyeruak masuk.
Mataku terbelalak.
Lady Bathory!
Sama sepertiku. Renata tidak bisa lagi menyembunyikan kepanikannya. Bocah itu dengan lunglai menyandarkan punggungnya pada dinding ruangan.