Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengulik Omah Sinau di Dusun Ngepeh Karangploso, Malang

8 Desember 2017   22:45 Diperbarui: 8 Desember 2017   22:50 1783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada yang mau mendengar dongeng dari Bu Lilik?" Mbak Ajeng Ria menawarkan. Beberapa anak mengacungkan tangan. Jadilah sore itu saya mendongeng di hadapan anak-anak---yang mengingatkan saya pada murid-murid bimbel saya.

Mendongeng di hadapan anak-anak. Foto dokumen pribadi
Mendongeng di hadapan anak-anak. Foto dokumen pribadi
Usai mendongeng singkat, saya memastikan kepada Mbak Ajeng Ria apakah kita masih bisa mengobrol ringan. Mbak Ajeng Ria mengangguk. Dan kami pun terlibat dalam perbincangan menarik seputar gagasan dan misi terbentuknya Omah Sinau yang cukup unik itu.

"Awalnya saya bersama suami menggagas berdirinya Omah Backpacker, sebuah tempat untuk menginap. Inisiatif ini muncul atas dasar keluhan beberapa teman dari luar kota dan manca negara yang menyatakan kesulitan mencari penginapan murah. Maka saya dan suami merelakan kamar kosong yang ada di rumah kami sebagai tempat transit bagi tamu yang ingin menghabiskan liburan di sekitar Kota Malang. Kami tidak memungut beaya. Para tamu yang menginap hanya kami sarankan menyumbangkan buku-buku. Alhasil, buku-buku yang kami terima sangat banyak dan menumpuk. Dari situlah terbersit ide memanfaatkan buku-buku tersebut dengan merekrut bocah-bocah di sekitar lingkungan kami agar mereka ikut membaca."

Sungguh, saya merasa sangat kagum dengan pemikiran Mbak Ajeng dan suaminya. Kini impian mereka sudah terwujud. Bocah-bocah yang direkrutnya lumayan banyak. Sekitar 70 anak dan ternaungi di bawah sebuah komunitas warga bernama Omah Sinau.

Ngbrol santai bersama Mbak Ajeng Ria. Foto dokumen pribadi
Ngbrol santai bersama Mbak Ajeng Ria. Foto dokumen pribadi
Omah Sinau Merupakan WadahKreatifitas, Minat dan Bakat

Sembari momong bocah-bocah, pembicaraan kami terus berlanjut. Masih menurut Mbak Ajeng Ria, Omah Sinau mendapat dukungan penuh dari warga setempat. Ibu pamong desa dan anggota PKK ikut berkecimpung. Karang Taruna tak segan membantu. Hampir semua warga dilibatkan di dalamnya. Memang itulah tujuan utama didirikan Omah Sinau ini. Agar seluruh warga merasa ikut memiliki dan bertanggungjawab memajukannya.

Omah Sinau sendiri meski baru terbentuk sekitar satu tahun lalu, sudah memiliki program pembinaan yang beragam sesuai dengan minat dan bakat siswa yang tergabung. Ada kelas catur, kelas menggambar, kelas menari, kelas beladiri, kelas diskusi, kelas Bahasa Inggris dan lain sebagainya. Pada saat saya berkunjung kebetulan hari Jumat, hari di mana jadwal kelas  free  alias bebas bermain. Itulah sebabnya anak-anak pada sore itu asyik bersuka ria menghabiskan waktu mereka dengan alat permainan yang telah disediakan.  

Foto dokumen pribadi
Foto dokumen pribadi
Foto dokumen pribadi
Foto dokumen pribadi
Foto dokumen pribadi
Foto dokumen pribadi
Satu jam lebih saya  ngriwuki  Mbak Ajeng Ria menemani bocah-bocah binaannya. Saatnya saya pamit untuk pulang.

Ada yang menggelitik hati usai pertemuan singkat dengan sosok perempuan muda berpenampilan bersahaja itu. Kata-kata bijak yang tak sadar diucapkannya.

"Kami pernah mengalami keterpurukan Mbak Lilik. Tapi kami berusaha untuk bangkit. Dari pengalaman pahit itulah kami mengambil banyak hikmah. Lantas kami berpikir, tak harus menunggu berlebih untuk berbagi. Dengan sedikit yang kami punya dan bisa, kami tetap berharap menjadi insan bermanfaat bagi orang lain."

Hmm...bagaimana dengan saya dan Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun