Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Menjadi Perempuan Lain

24 November 2017   18:00 Diperbarui: 24 November 2017   18:17 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber :Sad Girl Potrait Vector Art & Graphic /www.freevector.com

Ya, segenggam cabe rawit. Bisa kalian bayangkan bukan?

Aku tersungkur ke lantai. Muntah-muntah. Mulutku panas dan kepedasan. Mataku pedih.

Kiranya belum puas mereka mengeroyokku. Tubuhku yang masih tersungkur menjadi sasaran empuk. Sepatu-sepatu ber-high heel menghujaniku. Salah satu sepatu, entah milik siapa sempat mengenai batok kepalaku.

Tidak. Aku tidak terima perlakuan keji seperti ini. Aku harus melawan, aku tidak boleh hanya diam. 

"Hentikan! Dasar penulis bodoh! Tulis saja kisah seperti biasanya. Tulis kisah perempuan perebut suami orang yang serakah---yang penuh ambisi dan selalu ingin menguasai. Jangan menulis kisah perempuan lemah tak berdaya seperti ini!" aku berteriak-teriak histeris.

Tapi percuma. Penulis fiksi itu sama sekali tidak mendengarku.

***

Malang, 24 Nopember 2017

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun