Mendadak bulu kuduk Kromo meremang.
"Nona cantik itu akan keluar pada tengah malam dan berjalan-jalan mengelilingi pekuburan sembari meninabobokkan bonekanya."
Mendengar ucapan laki-laki tua itu tanpa pikir panjang Kromo bergegas mengemasi alat-alat pertukangannya.
"Saya pamit dulu, Pak," Kromo menengok ke arah juru kunci yang beberapa saat lalu berdiri di sampingnya. Tapi alangkah terkejut ia, sang juru kunci telah lenyap---bertukar dengan sosok gadis cantik---berparas bule mengenakan gaun panjang berwarna agak kebiru-biruan.
"Nina bobo, oh, Nina bobo...."
Gadis bule itu menggendong sebuah boneka berwarna keemasan sambil bersenandung.
Kromo berbalik badan, dengan kaki gemetar ia berlari lintang pukang tanpa menoleh lagi.
***
Pak Miskan tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Kromo.
"Tumben kamu ketakutan melihat hantu, Mo. Biasanya kamu sangat pemberani."
"Yang ini lain, Ayah..."