"Sayang sekali air susumu tidak keluar. Bayimu terpaksa harus minum susu pengganti," suster datang memeriksa payudara Ibu. Ibu mengangguk.
Itulah awal mula aku sangat membencinya---membenci mahluk aneh yang mendesis dan selalu datang ke ranjang Ibu di setiap tengah malam.
 ***
Ini malam ke-3650 semenjak kelahiranku. Mahluk yang kubenci itu sebentar lagi pasti akan muncul. Ia tidak pernah sekali pun absen mengunjungi Ibu. Dan Ibu selalu menyambut kedatangannya dengan senyum sumringah.
Benarlah. Tengah malam terdengar suara mendesis di depan pintu kamar Ibu. Aku berjalan mengendap-endap. Di tanganku telah siap sebuah karung besar dan sebatang besi panjang.
Hap! Aku berhasil menangkap mahluk yang sangat kubenci itu. Ia meronta-ronta sebentar. Sebelum Ibu memergoki perbuatanku, aku bergegas membawa karung yang telah berisi mahluk panjang itu ke belakang rumah. Kuikat ujungnya kuat-kuat. Lalu kuhujani dengan bongkahan batu besar.
Tak ada suara mendesis lagi. Pasti mahluk itu sudah mati.
Aku berbalik masuk ke dalam rumah. Di pintu dapur aku berpapasan dengan Ibu.
"Dari mana kau, Pri?" Ibu menatapku curiga.
"Aku baru saja menyingkirkan mahluk menyebalkan," sahutku ringan. Ibu mengamati besi panjang di tanganku. Tersadar telah terjadi sesuatu, Ibu  berlari menuju belakang rumah.
"Pri! Apa yang telah kau lakukan? Kau membunuhnya! Ular ini---Ayahmu!"