Saat rasa putus asa mulai menderanya, tiba-tiba Putri yang cerdas itu teringat sesuatu. Yup!
"Bisakah engkau membawakan aku bubuk merica satu botol?" pintanya kepada salah seorang dayang yang berdiri mendampinginya. Dayang yang diajak bicara itu mengangguk hormat, lalu berlalu menuju dapur istana untuk melakukan titah tuan putrinya.
Putri Bersinida berdiri di depan jendela yang menghadap langsung ke halaman istana di mana rakyat Negeri Gersang masih sabar menunggu. Ia melambaikan tangan sejenak ke arah mereka sebelum menghidu serbuk merica di tangannya.
Haaaaaatciiiiiihhh........Haaaattttciihhh....
Bersin panjang terdengar beruntun diikuti hujan deras mengguyur. Seluruh negeri bersuka cita.Â
Sejak saat itu Negeri Gersang tak lagi gersang.
***
Malang, 14 Agustus 2017
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H