Suatu sore Lastri mengungkapkan perasaannya itu. Dan, Pram sangat memaklumi. Maka di lain waktu dia datang membawa seorang perempuan tua ke hadapan Lastri.
"Ini Mbok Jum, Tri. Meski kondisinya sudah renta, Mbok Jum masih rikat dan gesit. Ia bisa diandalkan untuk menemanimu.”
Lastri merasa gembira. Apalagi Mbok Jum orangnya sangat pengertian. Ia tidak pernah mempermasalahkan posisi Lastri yang notabene hanya sebagai istri simpanan.
Suatu sore saat keduanya duduk berdua, Mbok mengatakan sesuatu.
"Nya, saya bisa membantu Nyonya memiliki Ndoro Kakung seutuhnya,” ujarnya. Lastri sontak mengernyit alis.
"Apa maksud Mbok Jum?”
"Saya punya ajian ampuh, Nya. Semacam pelet. Namanya Ajian Jaran Goyang. Kalau Nyonya bersedia, saya rela memberitahu Nyonya.”
Lastri terdiam sejenak, mencoba menimbang-nimbang.
"Bagaimana, Nya?”
"Nantilah, Mbok. Biar aku pikirkan dulu.”
***