***
Sebuah tangan menyentuh wajahku. Perlahan aku membuka mata.
"Melody? Kau sudah siuman?" wajah lembut itu menatapku cemas. Mbak Caca, ia menyodorkan segelas air putih ke  arahku. "Minumlah, Mel. Kau tadi sempat membuat Mbak  takut. Kau pingsan cukup lama."
Aku terdiam. Trauma masa lalu itu ternyata masih juga menguntitku. Sulit nian untuk melupakannya. Bahkan sampai aku pergi jauh meninggalkan tanah air, menyeberangi lautan, tak jua mampu membuat hatiku lupa.
"Semua orang punya masa lalu, Mel. Kau, aku, dan juga teman-teman yang lain. Semua dari kita pernah mengalami mimpi buruk. Tapi kalau boleh Mbak kasih saran, belajarlah untuk move on. Masa lalu tidak harus dilupakan. Mimpi buruk tidak boleh menjadikan kita trauma. Â Kita bisa mengambil banyak pelajaran dan hikmah terbaik dari setiap kejadian." Mbak Caca tersenyum. Ia mengelus lembut punggung tanganku.
Entah mengapa, tiba-tiba---aku ingin menangis di pelukannya.
***
Malang, 16 Juni 2017
Lilik Fatimah Azzahra
NB: Diangkat dari kisah nyata MF...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H