Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Drama Pilihan

Drama | Kutandai Kau!

28 Mei 2017   11:03 Diperbarui: 28 Mei 2017   11:11 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Lalu, musik dimainkan dengan tempo yang sangat cepat. Lelaki bertubuh tinggi itu melepas tubuh sang perempuan dan berlari-lari seraya mengayun-ayunkan pedangnya. Sementara sang perempuan menari-nari, meliukkan badan berusaha menghindari hunusan pedang yang berkali sengaja diarahkan pada lehernya yang jenjang.

Penonton menatap keduanya tak berkedip.

Mendekati coda lagu, perempuan bergaun merah marun itu tersandung. Ia nyaris terjatuh. Dan sang pria menyongsongnya dengan pedang  masih tergenggam erat di tangan.

Lalu, crash!

Efek bunyi membuat pekik penonton tertahan. Lalu berganti dengan tepuk tangan riuh begitu lampu ruangan dinyalakan.

Pertunjukan telah usai dengan ending tragis. Pementasan drama yang mengangkat kisah tentang terbunuhnya seorang primadona panggung akibat cinta tak berbalas.

Layar lebar perlahan mulai diturunkan. Penonton satu persatu berdiri meninggalkan ruang gedung pertunjukkan. Wajah-wajah mereka tampak puas karena disuguhi pementasan drama yang terlihat sangat hidup.

Di belakang layar, sang perempuan bergaun merah marun dengan tangan bergetar menyentuh darah yang mengucur membasahi lehernya. Terasa lengket dan berbau anyir.

“I-ni bukan darah buatan, Steve! Apa yang telah kau lakukan?” perempuan itu mengerang. Tiba-tiba saja rasa nyeri menghujam di sekitar lehernya, membuat seluruh urat nadinya meregang.

Perempuan itu pun roboh ke lantai. Ia sekarat.

Pria bertubuh tinggi berdehem. Menepis ujung kemeja yang dikenakannya sembari bergumam, ”Drama yang kau mainkan kali ini benar-benar telah berakhir, Marla. Kukira setelah ini, dengan kematianmu hatiku akan kembali tenang. Sebagai suami sekaligus pasangan mainmu di atas panggung, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak cemburu. Banyak pria mengagumi dan jatuh cinta padamu. Termasuk dia!” mendadak pria itu berbalik badan dan menudingkan telunjuk tangannya ke arah pria bertuxedo---yang sejak beberapa menit lalu berdiri gemetaran.

***

Malang, 28 Mei 2017

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun