Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku Biyanca, Bukan Biyan

18 April 2017   10:54 Diperbarui: 18 April 2017   11:30 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“A-pa maksudmu?” ia semakin menggelepar.

“Belum mengerti juga ya? Aku mencintai Biyan! Dan kau tidak boleh merebutnya dariku!”

Sejenak mata Ra melebar, seperti hendak mencuat keluar. Lalu tubuhnya yang langsing itu terkulai. Ia jatuh, bergedebum di atas lantai marmer yang dingin.

Mungkin ia hanya pingsan. Atau bisa juga sudah mati.

Aku tak peduli.

Aku berjalan menuju cermin. Berdiri anggun di hadapannya. Kusibakkan rambutku yang berantakan.

“Selamat malam, Nona Biyanca. Sudahkah kau catat hari ini? Ra---adalah korbanmu yang kesekian.”

***

Malang, 18 April 2018

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun