Mendengar pertanyaanku Umi mengernyitkan alis.
"Memang Abah sakit? Kok Umi ndak tahu?"
"Lah coba Umi lihat. Abah jalannya aneh!"
Seketika Umi mengintip Abah dari balik jendela.
"Iya, nduk. Abahmu jalannya kok gitu. Seperti...tole yang baru disunat trus gondangi."
Mendengar penuturan Umi aku menahan senyum.
"Coba Umi cari tahu Abah sakit apa. Kan bisa kita antar ke dokter," aku mengusulkan. Umi mengangguk.
Sementara Umi menemui Abah, aku sibuk membenahi pegangan pintu kamar mandi.
***
Kurang dari sepuluh menit pegangan pintu yang lepas berhasil kuperbaiki. Bersamaan itu kulihat Umi tergopoh masuk dapur.
"Gimana Mi? Abah sudah mengaku?" tanyaku penasaran. Umi tidak menyahut. Tangannya asyik memilah-milah bumbu di botekan.Â