Dengan geram dilemparkannya ponsel milik perempuan itu ke atas meja.
"Aku beri waktu beberapa jam lagi. Jika masih tidak diangkat, maka nyawa kalian adalah taruhannya," pria itu kembali mengancam.
***
Sementara di Rumah Sakit, Dokter Marwan bersama tim medis ahli bedah tengah mengadakan pertemuan. Dokter ahli bedah itu sengaja mematikan ponselnya agar pembicaraan serius mereka tidak terganggu.Â
Jelang tengah malam dokter ahli bedah itu memutuskan untuk pulang. Ia meraih ponsel dari saku jaketnya. Memeriksa secara cermat jejak panggilan masuk.Â
Ia agak terheran. Nomor istrinya beruntun muncul.
Pria itu pun segera menelpon balik.
Istri Dokter Marwan sudah terlelap. Kepala perempuan itu tertelungkup di atas meja. Sedangkan Galuh sama sekali belum mengantuk.Â
Tetiba dilihatnya ponsel  milik ibu angkatnya berkedip-kedip. Serta merta diraihnya ponsel itu.
"Hallo, Papi?" ia berseru gembira.
"Ya, ini Galuh ya? Mana Mami kamu?" dari kejauhan Dokter Marwan menyahut.