"Itu dia, Kak! Itu rumah kontrakan Papa. Adik pernah sekali diajak ke sana!"
Cinta, setengah berlari mendahului masuk ke halaman rumah itu.
Â
***
Seorang perempuan paruh baya menyongsong kehadiran kami. Cinta berbincang-bincang sejenak dengan perempuan itu. Sesaat kemudian wajah gadis itu berubah murung.
"Kenapa?" tanyaku.
"Rama, Papa ternyata sudah lama pindah dari tempat ini...."
Aku terdiam. Pikiranku seketika tertuju pada Bunda Fatima.
Di mana dia? Apa yang tengah terjadi padanya?
Â
Bersambung.......
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!