***
Agak lama juga Bunda Fatima mengamati buku di hadapannya. Sementara Cinta duduk mendampingi. Gadis itu sesekali memandang aneh ke arahku.
"Ma, selain buku ini, ada juga benda lain yang terbawa kemari," Cinta tiba-tiba berdiri. Ia masuk ke dalam kamar. Kemudian keluar dengan sebuah bungkusan di tangannya.
"I...tu kantong milikku!" aku bergegas meraih kantong kumal dari tangan Cinta. Seketika dari dalam kantong terdengar bunyi gemerincing. Bunda Fatima menoleh.
"Rama, itu sumping milikmu. Akulah yang memasukkan benda itu ke dalamnya."
"Sumping, Ma? Barang apa-an itu?" Cinta menatap ibunya tak berkedip.
"Sumping itu hiasan yang disematkan pada daun telinga," aku yang menjawab.
"Barang itu milikmu? Kamu memakainya?" kembali mata gadis itu terbelalak. Aku mengangguk.
"Ma! Siapa sih, sebenarnya cowok aneh ini?"
Cinta menatapku dengan pandangan curiga.
Bersambung................Â