"Ada lelaki jahat di luar sana, Ma. Setiap hari ia mengintaiku...."
Mama membuka tirai sedikit. Mengintip ke luar jendela.
"Tidak ada siapa-siapa," ujarnya menenangkanku. Lalu ia membimbingku kembali ke tempat tidur dan menyelimutiku.
"Kelihatannya kamu sedang sakit, Risa. Nanti kita ke dokter, ya. Sekarang istirahatlah dulu. Mama siapkan sarapan," Mama mengecup keningku lembut dan meninggalkan kamarku.
***
Tuk, tuk, tuk.
Bunyi ketukan berulang datang dari jendela kamarku. Aku tak berani bergerak. Pasti lelaki berwajah kaku itu yang melakukannya!
Mama datang membawa nampan berisi sarapan. Memaksa aku untuk makan.
"Habiskan sarapannya. Mama mau mandi dulu, ya."
Kembali Mama meninggalkan kamarku.
Baru memasukkan beberapa suap nasi ke dalam mulut, bunyi ketukan itu terdengar lagi.