Â
***
Suhu Heri tengah mengadakan upacara ritual. Ia mengangkat Kamil sebagai murid istimewa. Meski sebenarnya ilmu Kamil belum seberapa. Tapi demi menjaga gengsi, maka Suhu Heri harus berani mempromosikan Kamil untuk maju dalam pertarungan nanti.
"Ayah, Mas Kamil belum menguasai ilmu yang aku ajarkan!" protes Fikri. Suhu Heri mengangkat tangannya. Menyuruh putrinya yang cerewet itu untuk diam.
"Kamil, siapkah kamu melawan murid Suhu Nasuha sainganku?" Suhu Heri menatap tajam pemuda yang tengah duduk bersila di hadapannya.
"Sii-ap...Guru."
"Jawab yang tegas!"
"Eh, anu, sii..."
Jleduuug!
Fikri menendang tubuh Kamil hingga jatuh tertelungkup.
"Siiiaap!!!" Kamil berseru kaget. Pemuda itu kerengkelan bangun sembari mengelus dahinya yang benjol.