Kami tiba di sebuah rumah sederhana yang terletak di kampung paling ujung. Seorang perempuan tua menyambut kedatangan kami dengan tergopoh.
Bunda Fatima menyalami perempuan tua itu dan mencium kedua pipinya. Lalu menoleh ke arahku.
"Rama, ini ibuku."
Aku mengangguk dan ikut menyalami perempuan tua itu.
"Siapa anak ini, Fatima?"
"Dia...mm...namanya Rama. Nanti akan kuceritakan. Dimana anak-anak?"
"Mereka ada di ruang tengah. Sedang menonton televisi."
***
Aku mengikuti Bunda Fatima masuk ke dalam rumah. Terdengar suara riuh dari ruang tengah.
"Mama! Mama datang!" seorang bocah kecil berlari menyongsong. Bocah itu langsung berhambur ke dalam pelukan Bunda Fatima.
Disusul oleh ketiga bocah lainnya.