***
Demi menolong Didi, Bunda Lilik rela memeras otak membanting pintu. Gubraaak! Kucing tetangga sebelah yang lagi melamun terkejut dan lari terbirit-birit.
"Kita ke tekapeh!" Sontak Bunda Lilik berdiri dan menggamit lengan Didi.
"Pelan-pelan, dong, Bun. Sarungku melorot, nih...."
Â
***
Didi menunjukkan batu besar di mana ia meletakkan celananya yang hilang. Sebagai pengagum Sherlock Holmes, Bunda Lilik melakukan hal yang sama persis seperti yang biasa dilakukan oleh detektif kenamaan itu. Mengendus jejak, merayap lalu mengukur diameter batu.
"Hemmm, sepertinya jejak sudah terkontaminasi. Seseorang tadi sempat duduk di atas batu ini. Cukup lama. Dari lingkar panas yang ditinggalkan, orang itu bertubuh kurus." Bunda Lilik menyampaikan analisisnya.
"Guru Sarwo tadi duduk bersemedi di situ...." Didi menyahut.
Bunda Lilik manggut-manggut. Lalu mengedarkan pandang ke sekeliling.
"Sepertinya aku menemukan celanamu, deh, Di!" Bunda Lilik berseru riang.