"Mana, Bun! Manaa...!!!" Didi melonjak-lonjak kegirangan.
"Ayo, ikuti aku!"
Â
***
Bunda Lilik mendahului Didi melewati pematang. Pemandangan menawan terhampar di kanan kiri mereka. Padi menguning keemasan siap di panen melambai-lambai tertiup angin.
"Tuh, celana kamu!" Bunda Lilik menunjuk sesuatu yang berayun di tengah sawah. Celana itu berubah fungsi menjadi penghalau burung emprit.
"Waaaaah....celanaku sayaaanggg....!!!" Didi berlari tanpa memedulikan sarungnya lagi.
Bunda Lilik tersenyum puas. Kasus hilangnya celana Didi D'kils terkuak sudah.
Tapi tunggu! Tadi Didi sempat bilang, pada celana itu terdapat barang bukti yang sangat berharga. Kira-kira apa ya....?
Â
 (Maaf tidak bersambung...**_**)