Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secangkir Kopi dan Senyum Mati

31 Januari 2016   08:54 Diperbarui: 31 Januari 2016   11:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Secangkir Kopi dan Senyum Mati"][/caption]Ia mati. Ya. Mati. Setelah menggelepar sebentar di depanku akhirnya ia mati.

"Kiera mati!" Karin menatapku gemetar.

Orang-orang berhambur mendekat. Merubung tubuh Kiera yang mengejang di lantai.

"Hei, perempuan ini mati!" seseorang berteriak.

"Panggil ambulan! Telpon Polisi!"

Suasana semakin gaduh.

***

"Bau sianida, racun." Dokter menoleh ke arahku. Entah mengapa dokter itu lebih suka menoleh ke arahku.

"Siapa perempuan yang mati ini?" dokter bertanya.

"Kiera. Teman kami," Karin yang menyahut.

"Kalian minum kopi bersama?" dokter menyipitkan matanya. Menatap aku dan Karin bergantian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun