Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diary Merah Jambu untuk Mama

21 Desember 2015   10:31 Diperbarui: 21 Desember 2015   12:08 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Astaga, sekarang sudah tanggal 21 Desember. Bukankah besok hari ulang tahun Mama? Bertepatan dengan Hari Ibu, 22 Desember.

Bergegas aku melangkah ke ruang kerja. Merogoh laci meja dan meraih sebuah buku diary kecil berwarna merah jambu. Sudah menjadi kebiasaanku, menjelang satu hari ulang tahun Mama aku pasti menuliskan perasaanku di dalam buku itu.

Jari-jari siap membuka diary merah jambu ketika tetiba tangis Jasmine terdengar dari dalam kamar. Kuurungkan niatku. Kuhampiri bayi mungilku yang baru berusia 3 bulan itu. Kuraih dia dari box bayi. Kutimang-timang sebentar.  Ia pun terlelap kembali.

Perlahan kubaringkan Jasmine. Kupandangai wajah mungil nan menggemaskan itu dengan perasaan bahagia. Ah, serta merta aku teringat pada Mama. Apakah perasaan Mama juga sama seperti perasaanku saat ini ketika aku masih bayi? 

Anganku mundur ke beberapa tahun silam. Saat aku masih duduk di bangku SMA kelas akhir. Aku ingat bagaimana koppignya diriku. Aku tipe gadis yang sulit dinasehati dan suka bertindak semau gue. Mama sering kewalahan menghadapiku. Tak jarang kulihat Mama meneteskan air mata jika berhadapan dengan kebengalanku.

"Cinta, akhir-akhir ini kamu sering pulang telat. Kemana saja kamu, Nak?" tegur Mama saat melihatku berjalan mengendap-endap memasuki rumah.

"Aku belajar kelompok di rumah teman, Ma," sahutku berbohong. Sebenarnya aku tidak belajar kelompok, tapi ber-hang out ria bersama teman-temanku hingga lupa waktu.

"Cin, anak gadis tidak pantas keluyuran. Pulang sekolah alangkah baiknya langsung pulang ke rumah," Mama menatapku. Seolah tahu kalau aku berkata tidak jujur. Untuk menghindari interogasi Mama lebih jauh, aku bergegas masuk ke dalam kamar.

'Makan dulu, Cin. Nanti kamu sakit," Mama membuntutiku.

"Aku masih kenyang, Ma," sahutku seraya meletakkan tas sekolah di atas meja.

"Kenyang? Memang Cinta makan apa?"

"Tadi aku makan di Mc.D, Ma. Bareng teman-teman."

Mama berusaha menyembunyikan rasa kecewa. Lalu tanpa bertanya apa-apa lagi ia berlalu meninggalkan kamarku.

 

***

Ponselku bergetar. Ada pesan masuk dari Rafi, pacarku.

Say, ketemuan yuk....aku kangen nih

Aku meringis membaca sms gombal Rafi . Segera kubalas balik.

Ok. Bentar ya, aku tukar baju dulu

Usai berganti pakaian aku berjalan mengendap-endap.

"Mau ke mana lagi, Cin? Sudah malam," Mama menghadangku.

"Mm, anu, Ma, buku Cinta ketinggalan di rumah teman," aku mencari alasan.

"Ambil saja bukumu besok. Ini sudah malam!" Mama berkata tegas.

"Ma, aku ini sudah besar. Mama harusnya nggak ngatur-ngatur Cinta lagi dong!" aku menyela perkataan Mama dengan kesal.

Mama terdiam. Kulirik matanya mulai berkaca-kaca.

 

***

Kutinggalkan Jasmine yang terlelap. Aku kembali ke meja kerjaku. Buku diary merah jambu masih tergeletak di atas meja. Aku meraihnya dan membuka perlahan halaman demi halaman.

21 Desember 2010

Hari ini aku memutuskan untuk tidak bicara dengan Mama. Aku masih kesal gaga-gara Mama melarangku bertemu Rafi....Menurut Mama Rafi bukan cowok yang baik karena sering mengajakku ke luar malam. Mama menginginkan aku fokus pada persiapan Unas.

Tapi anehnya, meski aku mogok bicara, Mama tetap saja menyiapkan aku sarapan, makan siang juga malam makan.

 

21 Desember 2011

Hari ini  hari paling mengenaskan dalam hidupku. Aku berantem sama Rafi. Cowok gombal itu ketahuan selingkuh sama cewek lain di kampusnya. Padahal aku dan Rafi telah...Ah, Mom, maafkan aku, anakmu yang tidak pernah mendengar nasihatmu...

Semalaman aku menangis. Aku tak bisa menyembunyikan lagi rasa tertekan ini. Aku harus minta maaf kepada Mama secara langsung. Tapi apakah Mama sudi memaafkan aku? Sedangkan aku telah begitu sering melukai hatinya....

Air mataku memburai di pangkuan Mama. Kuakui semua salahku, dosa-dosaku.... Aku berpikir Mama pasti akan membenciku dan mengusirku dari rumah.

Tapi ternyata aku keliru. Mama sama sekali tidak membenciku.

"Jadikan kesalahan ini sebagai pengalaman berharga dalam hidupmu, Nak...Dan minta ampunlah kepada-Nya," Mama membenamkan kepalaku dalam pelukannya yang hangat.

 

21 Desember 2012

Satu tahun aku putus dari Rafi dan sudah bisa move on lagi. Ini hari yang spesial. Aku mengenalkan Mas Pram kepada Mama. Ia lelaki baik, sopan dan taat beribadah. Ia satu kampus denganku. Dan Mama sepertinya merestui hubungan kami.

 

21 Desember 2013

Satu tahun sudah hubunganku dengan Mas Pram. Rencananya bulan depan kami akan bertunangan. Kulihat orang yang paling berbahagia adalah Mama.

Ma, terima kasih untuk doa restumu....

 

21 Desember 2014

Hampir satu tahun aku dan Mas Pram menikah. Akhirnya aku hamil juga...

Aku ingin segera menyampaikan berita gembira ini kepada Mama...

 

***

Rengekan Jasmine membuat aku beranjak. Ku puk-puk bayiku. Kiranya Jasmine tak berminat tidur lagi. Aku kembali ke meja kerjaku sembari menggendongnya.

Kuraih pena. Hari ini kembali aku ingin menuliskan perasaanku.

21 Desember 2015

Mama, terima kasih untuk kasih sayangmu selama ini. Kini aku telah menjadi seorang ibu. Aku menjadi tahu mengapa dulu engkau sering menangis jika aku tidak mendengar nasehatmu....

 

***

 

Malang, 21 Desember 2015

Lilik Fatimah Azzahra

*Selamat Ulang Tahun untuk seorang Mama yang kebetulan lahir pada tanggal 22 Desember

*Selamat Hari Ibu untuk semua ibu tercinta....

*Sumber gambar:id.aliexpress.com

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun