Mohon tunggu...
IDRIS ELRUMI
IDRIS ELRUMI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - PENDIDIK

Belajar mengembangkan literasi dan menyalurkan hobi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Belajar dari Kekurangan Seseorang dan Kelebihannya

5 Februari 2018   21:19 Diperbarui: 6 Februari 2018   11:43 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan telah menakdirkan mahluk-Nya suatu kelebihan dan kekurangan. Manusia harus bersyukur atas apa yang diberikan dan direncanakan Tuhan kepada kita manusia.

Catatan takdir hidup manusia tidak semuanya sama, namun tetap manusia harus mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan kepada mahluknya.

Belajar dari kegigihan dan kerja keras maupun kesabaran Pak Aswani, Pak Aswani seorang pedagang mainan di sekolah tempatku mengajar. Tetapi bentuk tubuhnya tidak sempurna dahulu, tangan kirinya telah diamputasi karena Pak Aswani pernah menderita diabetes atau penyakit Gula basah. Sehingga tangannya harus diamputasi lantaran lukanya terus mengerogoti bagian tangan kirinya menjadi membusuk.

Kebetulan rumah Pak Aswani denganku berdekatan, rumahnya berhadapan dengan rumahku. Pak Aswani Tinggal dirumah yang begitu sederhana pagar rumahnya pun masih terbuat dari bilik bambu, Pak Aswani tinggal seorang diri dikarenakan istrinya telah meninggal dunia dan keempat anak-anaknya sudah tidak tinggal bersamanya.

Setahuku sebagai seorang tetangga, Pak Aswani adalah orang yang ramah sebab selama ini aku tak pernah melihat beliau bermasalah baik dengan tetangga atau kepada orang lain. Pak Aswani juga orang yang mudah bergaul dan suka menolong ketika tetangga atau orang lain dalam kesusuhan, meskipun hidup masih serba kekurangan beliau masih tetap mau berbagi kepada sesama.

Setiap pagi menjelang, sebelum aku berangkat ke tempatku mengajar. Seperti biasa setiap pagi harinya, aku selalu membereskan warung kelontong milik istriku terlebih dahulu sebelum berangkat ketempatku mengajar.

"Sedang apa Pak?" Tanyaku kepada Pak Aswani yang kulihat sedang membereskan dagangan mainannya juga.

"Aah....gak ini sedang membereskan dagangan mainan yang akan dibawa nanti Pak Guru"

"Wah....lumayan cape ya pak, setiap pagi dagangan mainannya harus dibereskan satu-persatu telebih dahulu"

"Ya....begitulah Pak Guru, soalnya saya tidak punya gerobak dorongnya, jadi kalau saya pakai sepeda barang dagangannya harus dibereskan terlebih dahulu pak guru"

"Owh....begitu ya Pak"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun