yaitu puncak acara pada proses ini. Proses memasangkan inai di kuku anak daro dilaksanakan pada malam hari oleh keluarga anak daro.Â
Kuku yang dipasangkan inai memiliki makna tersendiri yaitu:Â
Ibu jari: doa agar perempuan menghormati pasangannyaÂ
Jari telunjuk: doa agar mempelai hati-hati dalam mengambil keputusan.Â
Jari tengah: harapan agar kasih sayang wanita dapat dibagikan dengan adilÂ
Jari manis: doa agar kehidupan anak daro dipenuhi cinta dan kasih sayang hingga akhir hayatÂ
Jari kelingking: doa agar anaknya dapat melewati hal-hal sulit bersama suami.Â
4. Kedua mempelai diberikan petuahÂ
seperti halnya pernikahan pada umumnya akan ada nasihat-nasihat dari keluarga ataupun masyarakat agar kedua calon mempelai dapat menjalani kehidupan rumah tangga dengan rukun.
Tentunya acara ini  diadakan oleh pihak keluarga dari calon anak daro semeriah mungkin. Apalagi jika yang menikah adalah anak perempuan pertama atau anak perempuan satu-satunya, biasanya pihak keluarga akan mengadakan acara semeriah mungkin dengan mengadakan acara saluang, salawaik dulang, rabab dan acara lainnya. Meskipun demikian, tidak semua masyarakat Minangkabau mempercayai hal tersebut, karena pada zaman sekarang tradisi malam bainai hanya dianggap sebagai mempercantik kuku calon pengantin.Â
Dalam pelaksanaannya pun dari zaman ke zaman tradisi ini mengalami perubahan, dari yang dahulunya dilaksanakan secara sederhana sekarang sudah lebih mewah dengan tambahan kesenian-kesenian Minang untuk memeriahkan acara  agar kelihatan menarik dan mengesankan bagi para tamu undangan.Â