Sebagai pimpinan BUMN tentu memerlukan pemahaman yang utuh tentang korporasi dan juga birokrasi. BUMN juga membutuhkan sosok yang mampu mebentuk team work yang kompak, pimpinan  berakhlak yang mampu mengelola dan juga mengembangkan asset yang dimiliki BUMN saat ini. Pemimpi yang mampu memberika guidance dan direct untuk BUMN agar mampu menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Point-poin tersebut sejatinya telah dimiliki oleh Sandi, apalagi Ia juga memiliki citra yang positif di mata publik saat ini, kehadirannya tentu diharapkan juga mampu memperbaiki citra BUMN yang ia pimpin.
Dari sisi Sandi sendiri tentu juga banyak pertimbangan seandainya tawaran pimpinan BUMN itu juga sampai kepada dirinya. Ia juga harus mampu memisahkan antara usaha pribadinya dengan pengelolaan BUMN itu sendiri.Â
Pengelolaan BUMN tentu juga tidak sama dengan bisnis biasa. Investasi yang salah atau gagal pada bisnis biasa tentu tak akan dipermasalahkan, tetapi jika hal itu terjadi di BUMN maka hal tersebut akan menjadi masalah. Jika salah langkah saja dalam mengelola BUMN tentu akan memperburuk citra dirinya sendiri yang tengah menanjak positif menuju tahun politik tahun 2024.
Apapun nantinya keputusan Erick tohir dan istana, apakah akan memilih sandi atau tidak, fakta bahwa Sandi adalah sosok yang ideal sebagai pemimpin BUMN tentu perlu jadi pertimbangan. Kita semua tentu berharap siapa pun nantinya yang terpilih menjadi pimpinan BUMN bukanlah karena bagi-bagi kue kekuasaan semata, tetapi memang sebagai tujuan memperbaiki kinerja BUMN yang sekarat saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H