Mohon tunggu...
Eleora
Eleora Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid

Kenalkan saya Eleora, dikenal dengan sebutan El. saya mengikuti tantangan 30 hari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Rasa Satu Cinta

5 Oktober 2024   08:55 Diperbarui: 5 Oktober 2024   09:42 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PS: Hai,hai para pembaca! Sedikit saran dari aku kalau kalian mau mendalami cerita ini aku saranin kalian sambil dengerin lagu:

-The Cutest Pair (Regina Song) 

-Mata Ke Hati (Hivi!)

-Love Grows (Where My Rosemary Goes) -Edison Lighthouse

Karena sedikit funfact, saya membuat cerpen ini sambil dengerin lagu ini hehe. Jadi lagu ini menginspirasi saya juga . Oke langsung aja mulai ke ceritanya! 

Di sebuah kafe kecil yang selalu ramai pengunjung, Liam, si penggemar kopi, lagi duduk sambil scrooling Instagram. Tiba-tiba, pandangannya tertuju pada seorang perempuan cantik di meja sebelah. Namanya Tania, si penyuka teh yang ternyata bisa bikin Liam baper setengah mati. Ternyata Tania adalah teman lama Liam. Mereka sempat berada di sekolah SMA yang sama. 

"Eh, lo suka minum kopi?" tanya Liam, berusaha buka topik. 

Tania menatapnya, senyum manis menghiasi wajahnya. "Kalo suka sih, suka.. Tapi lebih gw suka teh. Kopi bikin gue jittery."

"Jittery? Hmm, kayaknya lo butuh double shot cappuccino biar makin seru, deh," Liam jawab sambil berusaha ngelawak.

Tania ketawa kecil. "Buat lo doang seru. Kalo buat gw.. Seru kagak, deg-deg an iya." Kata Tania yang membuat Liam tertawa kecil dan lalu Tania berkata "Gak perlu kok Liam. Kalo udah ketawa sama lo gini, gue udah ngerasa seru kok"

Dari situ, mereka pun mulai mengobrol. Dan entah mengapa obrolan itu menjadi terasa seru sekali untuk mereka berdua. Liam bercerita tentang hobinya meracik kopi, sedangkan Tania menjelaskan kenapa dia lebih memilih teh daripada kopi. Bagi mereka waktu berlalu begitu cepat, sehingga mereka tidak sadar bahwa kafe itu mulai sepi, dan Liam mulai merasakan perasaan yang aneh.. Ia tidak bisa mengenali itu.." Sebentar, apakah itu cinta?" Liam berpikir dalam hatinya. Dan tiba-tiba Liam terpikir suatu ide.

"Tan, Gimana kalo kapan-kapan kita coba bikin kopi dan teh bareng? Nanti gw buktiin ke lo kalau kopi gw tuh paling enak sedunia. Gw jamin deh" tawar Liam, ia hanya membuat alasan untuk bertemu Tania lagi. 

"Deal! Tapi kalo kopinya pahit atau ga enak, lo bayar gw cepek (100 ribu) ya!" Tania menjawab, ia merasa tertantang. 

Liam pun mengangguk. "Deal, tapi kalo teh lo ga enak, lo yang bayar gw ya! " 

Akhirnya, mereka sepakat untuk ketemuan di rumah Liam. Hari itu, Liam berusaha sekuat tenaga meracik kopi terbaiknya, Tania pun tidak mau kalah saing. Tania sudah siap dengan resep teh andalannya. Saat kopi dan teh siap, mereka saling mencicipi.

Tania mencoba kopi Liam "wah.. Gila Liam, enak banget kopi lo.. " 

Lalu Liam pun melihat Tania yang sedang mencicipi nya dengan penuh harapan lalu saat Liam ingin membanggakan kopinya tiba-tiba Tania berkata "saking enaknya ga ada yang mau minum kopi lo" 

Muka Liam pun langsung cemberut lalu Liam bilang "yaudah se enak apa sih teh buatan lo itu? " Terus Tania bilang dengan bangganya "wah, teh gw mah enak banget ga ada tandingannya, cobain deh! " Lalu Liam mencicipi teh milik Tania. Dan lalu Liam diam sebentar yang membuat rasa penasaran Tania bertambah. 

"uek, ga enak banget teh lo" Sambil ia mencicipi lagi, namun Liam tak berhenti meminumnya, lalu Tania berkata "katanya ga enak kok tetep diminum sih? " Lalu Liam tertawa sedikit "canda, ini teh nya enak banget gw ga bisa bohong" 

Lalu Tania tersenyum "yaudah sini kasih uangnya" Mereka berdua pun ketawa terbahak-bahak. "Tapi serius, lo jago bikin teh! Gak kalah sama teh kantin," Liam puji.

Lalu Tania berkata "jelas dong, Tania gitu loh! " Tania berkata dengan semangat. Lalu Liam tiba-tiba berkata "kapan-kapan kalo kamu sempet, hang out lagi yuk" Lalu Tania berkata "gas aja kata gw mah" Lalu Liam tersenyum. 

Dari situ, mereka menjadi lebih dekat dan sering banget ketemuan, meracik atau bikin minuman sambil bercanda bareng. Cinta mereka tumbuh perlahan, kayak teh yang diseduh. Suatu malam, saat hujan deras, Liam memberanikan diri.

"Tania, kita udah kenal dari kita SMA.. Dan akhir-akhir ini gw sering mikirin tentang kamu, aku, dan kita.. Gw udah lama mau bilang ini ke lo. Sejak pertama kali kita ketemu, gw langsung jatuh hati sama kamu Tania.. Dan lo mau gak jadi pacar gue? " Tanya Liam sambil tersenyum menatap mata Tania

Tania terdiam sejenak sambil berkata "hm.. Mau ga ya??" Ia berkata dengan menggunakan nada yang menggoda/iseng, yang membuat Liam semakin deg-degan. Lalu ia tersenyum. "Mau banget dong, tapi lo jangan bikinin gw kopi pait lo lagi ya! " Lalu mereka berdua pun tertawa

Liam pun melompat kegirangan. "Jahat banget sih, kopi gw ga se ga enak itu ya"

Lalu Tania pun tertawa

Mereka pun saling mengikat janji, bukan hanya di antara minuman, tapi juga di antara tawa dan cerita. Cinta mereka, meski terkesan jenaka, ternyata bisa bikin hidup lebih berwarna. Dan sampai sekarang, setiap kali mereka ngopi atau ngeteh, selalu ada senyum dan tawa yang menyertainya.

Tamat

-Kalo ada kekurangan atau mungkin ada pendapat, boleh banget ya disampaikan ke aku! Makasih udah baca sampai habis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun