Contoh lainnya, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Bumbu (Provinsi Kalimantan Selatan), Dinas Pendidikan Kota Palembang (Sumatera Selatan), Dinas Pendidikan Kota Pontianak (Kalimantan Barat), juga melarang sekolah dari jenjang TK, SD, dan SMP untuk mengadakan acara perpisahan sekolah di hotel, restoran, rumah makan dan gedung serbaguna. Ini bertujuan untuk tidak memberatkan orang tua siswa.
Selain itu, perpisahan sekolah sebenarnya menggunakan seragam sekolah (baik seragam nasional maupun seragam khas sekolah seperti batik atau seragam kotak-kotak), karena kesannya lebih sederhana. Jadi, orang tua siswa tidak perlu terbeban dengan biaya yang mahal untuk menyewa gaun / dress / kebaya (untuk perempuan), dan setelan jas (untuk laki-laki). Belum lagi siswa harus menggunakan sepatu flatshoes, high heels / formal untuk acara perpisahan sekolah.
Perpisahan sekolah juga harus dilaksanakan secara sederhana tanpa wisuda dengan memakai toga seperti di perguruan tinggi, atau menggunakan dress / gaun / kebaya (untuk perempuan) setelan jas (untuk laki-laki) dan dibebani dengan biaya yang mahal. Sekolah harus menyelenggarakan acara perpisahan secara sederhana dengan: ibadah syukur, pemberian apresiasi kepada siswa terbaik / berprestasi, penyerahan tanda kelulusan (biasanya menggunakan kalung medali dan map ijazah), persembahan nyanyi / pentas seni, pemutaran video kenangan siswa dan acara penutup. Dan masalah konsumsi, cukup nasi kotak dan air mineral saja. Karena konsumsi nasi kotak harganya lebih murah, dimana nasi kotak lauk pauknya dibagikan sama rata. Sedangkan, konsumsi prasmanan memiliki beberapa kelemahan: harga lebih mahal, pelanggan harus ambil secukupnya supaya tidak membuang-buang makanan.
Sebenarnya, biaya perpisahan sekolah yang mahal itu lebih baik dialokasikan ke sesuatu yang lebih penting, seperti membeli kebutuhan pokok, membayar uang pangkal dan SPP untuk jenjang berikutnya, membeli buku dan seragam untuk jenjang berikutnya, dikarenakan saat ini biaya pendidikan cukup mahal. Seperti anak SMA / SMK yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi, biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Mereka harus membayar uang pangkal kukiah yang cukup mahal. Belum lagi biaya SKS, laboratorium, dan BPP Pokok per semester di perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi swasta (jika tidak mengambil jalur beasiswa).
Perpisahan sekolah di tempat ibadah
Selain di gedung serbaguna sekolah atau lapangan sekolah, ada juga sekolah mengadakan acara perpisahan di tempat ibadah. Salah satunya sekolah berbasis agama kristen, mengadakan acara perpisahan di ruang ibadah gereja karena sekolah kristen itu dimiliki oleh gereja tersebut. Sekolah kristen mengadakan acara perpisahan dengan rangkaian berikut: Prosesi masuk, kebaktian (ibadah), ceramah (Firman Tuhan), kata sambutan, pemberian penghargaan kepada siswa terbaik, penyerahan tanda kelulusan, persembahan pujian, ucapan terima kasih kepada guru, pemutaran video kenangan, doa penutup, dan foto bersama (ramah tamah)
Acara perpisahan siswa di aula sekolah juga memberi nilai-nilai positif, yakni: mengajarkan masyarakat untuk hemat biaya, kesederhanaan, dan tidak hidup dengan gaya mewah. Kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki, tidak membeda-bedakan dengan diri kita dan orang lain.
Sumber: