Covid-19 yang muncul pada Maret 2020 sebenarnya tidak menyurutkan masyarakat Lombok untuk menjalankan tradisi lebaran topat dengan ziarah dan wisata pantai, karena hingga lebaran topat tahun 2020, masyarakat masih bisa menjalankan tradisi tersebut.
Namun, lebaran topat pada tanggal 8 Syawal 1442 H yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2021, tidak diadakannya ziarah dan tradisi wisata pantai. Alasan Pemda dan Pemprov ketika itu adalah dikhawatirkan akan penyebaran Covid-19 sehingga membuat kebijakan daerah mengikuti aturan pemerintah pusat untuk menutup lokasi-lokasi wisata termasuk wisata pantai.
Tahun 2024 masih dalam masa pemulihan ekonomi pasca Covid-19, dan diperhatikan geliat ekonomi pulau Lombok khususnya dan NTB pada umumnya masih penuh tantangan. Sehingga dapat dikatakan ekonomi belum pulih merata. Kegiatan bisnis yang tampak hidup adalah coffee shop dan kuliner, meskipun Pemda Lombok dan Pemprov NTB optimis pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 2-3% pada tahun 2024.
Melihat pertumbuhan ekonomi Lombok dan NTB yang masih penuh tantangan, maka Lebaran Topat menjadi harapan Pemda dan Pemprov NTB di semester pertama tahun 2024 untuk memaksimalkan pada sektor pariwisata, karena antusiasme warga telah terasa di berbagai kampung menyambut Lebaran Topat.
Informasi antar kelompok, hingga kampung telah begitu ramai tersebar informasi kegiatan Lebaran Topat yang akan jatuh pada tanggal 8 Syawal 1445 H atau tanggal 17 April 2024. Peran besar Pemda Lombok dan Pemprov NTB untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.
Kelancaran dan keamanan baik lalu lintas juga di lokasi kegiatan perlu diperhatikan, termasuk kebersihan, agar kenyamanan dirasakan bagi semua warga, baik yang melakukan tradisi Lebaran Topat, juga wisatawan yang hadir untuk menyaksikan bagaimana tradisi Lebaran Topat ini.
Harapan terbesar pasca Lebaran Topat tahun 2024, adalah tersebarnya informasi positif di berbagai media berita lokal dan nasional, serta pada jaringan media sosial bahwa Lebaran Topat tahun 2024 begitu berkesan dan penuh kenangan yang melekat bagi wisatawan dan akan berdampak baik dengan miningkatnya kunjungan wisatawan di bulan-bulan selanjutnya.
Penulis:
Trismayarni Elen
Praktisi dan Akademisi Akuntan // Pemerhati Bisnis dan Keuangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H