Tiongkok bukanlah sembarang negara karena termasuk negara berpengaruh di dunia dengan perekonomian yang stabil. Setelah penerapan mata uang Yuan di Zimbabwe, pada tahun 2016 keadaan perekonomian Zimbabwe mulai berjalan dengan baik. Sehingga keputusan Zimbabwe mengganti mata uangnya ini dianggap sebagai keputusan yang tepat. Hal itu dikarenakan mata uang Yuan ini banyak digunakan sebagai alat pembayaran antara perusahaan global Tiongkok di Eropa, USA, dll. Selain itu juga IMF telah mengadopsi Yuan sebagai salah satu mata uang perdagangan internasional.
Penerapan mata uang Yuan ini telah membawa perubahan. Hal ini dapat kita lihat melalui GDP Zimbabwe yang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan serta angka pengangguran mulai menurun. Namun, pada saat tahun 2017 setelah pengunduran diri presiden Robert Mugabe dan digantikan oleh n Emmerson Mnangagwa semua itu tidak berjalan dengan baik. Hal itu dikarenakan, Emmerson Mnangagwa membuat kebijakan baru yaitu reformasi ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Zimbabwe. Akan tetapi, sejak penerapan kebijakan tersebut justru perekonomian Zimbabwe mulai tidak stabil lagi, terbukti dengan kenaikan inflasi yang sangat tajam. Penerapan mata uang Yuan tidak berjalan lama karena pada tahun 2019 pemerintahan Zimbabwe mulai meninggalkan sistem multi mata uang. Tak hanya itu Zimbabwe berupaya memulihkan tata kelola mata uang Zimbabwe. Hal ini salah satu yang membuat tingkat inflasi perekonomian Zimbabwe memburuk kembali.
Oleh karena itu menurut saya pemerintah Zimbabwe perlu membuat suatu kebijakan yang tidak gegabah dan lebih teliti lagi. Perlu adanya pengontrolan dalam mencetak uang serta meminimalisir jumlah peredaran uang supaya harga barang komoditas bisa kembali normal. Dari land reform kita dapat melihat bahwa pemerintah Zimbabwe telah berupaya adil dengan membagikan lahan milik asing itu kepada masyarakatnya agar dapat diolah menjadi produk-produk pertanian, perkebunan serta pertambangan yang ini pastinya akan bisa menggerakkan kembali perekonomian Zimbabwe. Namun pemerintah kurang bijak di dalam membuat kebijakannya tanpa melihat background pendidikan dari masyarakat sehingga dengan adanya lahan itu sia-sia karena para masyarakat tidak bisa mengelola dengan baik yang justru merugikan. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperbaiki sistem pendidikan dan memberikan edukasi kemampuan serta ketrampilan kepada masyarakatnya mengenai cara mengelola lahan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi dan tentunya bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H