Kadar protein: 23.8%
Kandungan dalam keju dangke dapat dipengaruhi oleh setiap proses pembuatan dan juga penyimpanan. Pemanasan, pencampuran enzim, penyaringan, dan pengemasan dengan suhu dan waktu yang berbeda dapat menghasilkan kadar yang berbeda. Penyimpanan yang tidak tepat juga dapat menurunkan kualitas dari keju dangke tersebut.
Keju hasil bioteknologi ini memiliki manfaat bagi tubuh karena mengandung gizi yang penting untuk dikonsumsi, yaitu protein. Setelah air, protein merupakan komponen terbesar kedua pada makhluk hidup.Â
Protein dibutuhkan untuk menjaga kerja tubuh kita agar tetap sehat dan dapat beraktifitas. Contoh -- contoh dari manfaat protein bagi tubuh adalah sebagai hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh dari paru -- paru, juga sebagai antigen untuk mencegah penyakit.Â
Kandungan protein pada keju dangke merupakan kandungan tertinggi kedua setelah air. Artinya, kandungan protein pada keju dangke ini termasuk cukup tinggi dibandingkan dengan kandungan gizi lainnya. Ternyata keju dangke ini memiliki khasiat yang lumayan berguna ya untuk tubuh.
Menarik banget, ternyata Indonesia memiliki produk bioteknologi keju tradisional khasnya sendiri yang bergizi dan juga membantu meningkatkan konsumsi susu di Indonesia.Â
Ini juga bisa menjadi penghasilan sampingan bagi para peternak untuk menggunakan susu yang dihasilkannya sendiri dan diolah menjadi produk baru, yaitu keju dangke. Jika pembuatan keju ini terus dikembangkan, memungkinkan bagi keju dangke ini untuk mencapai dunia internasional dan membawa khas Indonesia ke seluruh dunia.
Daftar Pustaka:
Hatta W, Sudarwanto MB, Sudirman I, Malaka R. 2014. Survei karakteristik pengolahan dan kualitas produk dangke susu sapi di kabupaten enrekang, sulawesi selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan. 3(3): 154 -- 161.
Miskiyah, Usmiati S, Mulyorini. 2011. Pengaruh enzim proteolitik dengan bakteri asam laktat probiotik terhadap karakteristik dadih susu sapi. J Ilmu Ternak dan Veteriner. 16 (4): 304 -- 311.
Rismayanthi C. 2006. Konsumsi protein untuk peningkatan prestasi. Medikora. 2(2): 135 -- 145.