Jika kita meilihat perundang-undangan yang ada, memang hak politik untuk memilih dan dipilih itu dikembalikan sepenuhnya kepada individu masyarakat, yang mana baik pemuda juga tidak ada kewajiban yang penuh untuk terlibat langsung sebagai aktr-aktor politik. Namun ada hal yang perlu dipahami oleh pemuda, terjun dalam politik juga akan mampu mempengaruhi dalam sebuah kebijakan yang afirmatif sesuai idealisme yang ada pada diri pemuda saat sekarang ini. Memang betul untuk terlibat dalam pesta demokrasi tidak hanya menuntut agar terlibat dalam pemilu sebagai actor politik saja, namun bisa berbagai hal mulai dari LSM atau bahkan penyelenggara yang ada ditingkat paling bawah sekalipun.
Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan bagaimana pemuda harus menatap pemilu dan pilkada yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 nanti. Pertama, idealisme pemuda harus tetap dijaga jangan sampai terlibat dalam politik pragtis yang hanya akan menguntungkan sekelompok golongan saja. Kedua, jangan anti terhadap politik, karena dalam kehidupan bangsa dan negara serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat itu sebuah dirumuskan dalam kebijakan politik. Ketiga, pemuda harus tetap mengambil peran pada pesta demokrasi yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 nanti, dalam berbagai aspek mulai dari penyelenggara, pengontrol, dan pengawas ataupun jika tertarik terlibat langsung sebagai aktor-aktor politik dengan tetap menjaga idealisme yang ada.
Sumber:
Kompas.com
Dataindonesia.id
Katadata.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H