Mohon tunggu...
Elda Windy Nur Rahmah
Elda Windy Nur Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis menjadi sebuah hobi yang menyenangkan, sebab segala rasa dapat tertuang apik dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Sosiologi Hukum: Kilas Balik

10 Desember 2023   23:02 Diperbarui: 10 Desember 2023   23:07 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efektivitas hukum merupakan proses yang bertujuan untuk menjadikan hukum efektif (bekerja) dalam menata kehidupan masyarakat

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS HUKUM

Faktor yang mempengaruhi efektivitas hukum yang pertama adalah terkait dengan kaidah hukum. Hukumnya memenuhi syarat yuridis, sosiologis, dan filosofis. Lalu yang kedua terkait dengan petugas hukum nya. Petugas hukumnya betul-betul telah melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana digariskan oleh hukum yang berlaku. Yang ketiga mengenai fasilitas dan prasarana. Fasilitas dan prasarana harus bisa yang mendukung proses penegakkan hukum. Dan yang terakhir adalah terkait kesadaran hukum masyarakat itu sendiri. Kesadaran hukum Masyarakat untuk menegakkan hukum yang ditandai dengan menerapkan cara-cara penegakkan hukum yabg legitimate dan menghindari tindakan main hakim sendiri

CONTOH PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAL HUKUM EKONOMI SYARIAH

Adanya riba dalam penjualan rumah KPR dinilai menjadi suatu hal yang lumrah. Sebab masyarakat lebih memilih untuk membeli rumah KPR tersebut dibandingkan untuk mengontrak dan menabung terlebih dahulu. Hal tersebut menjadi hak yang biasa sebab kebanyakan masyarakat melakukan hal tersebut, selain itu pemahaman masyarakat terhadap riba juga menjadi patokan, sebab masih minim orang yang paham terkait dengan apa itu riba padahal dalam transaksi hukum ekonomi syariah, sangat ditekankan untuk menghindari adanya riba. 

LEGAL PLURALISM DAN PROGRESSIVE LAW

Legal pluralism terhadap sentralisasi hukum menjadi sebuah paradigma dimana pluralism hukum dianggap dapat memberikan keadilan untuk lapisan masyarakat. Namun perlu kita sadari bahwa kesatuan hukum itu menjamin adanya kepastian hukum. Unifimasi hukum dinilai masih membawa adanya perbedaan penafsiran dalam hukum, sehingga hukum seperti memiliki keadilan yang tidak sama. Namun dalam segi hukum progresif, adanya pluralisme hukum dapat mencangkup lapisan-lapisan masyarakat yang berbeda-beda, seperti minoritas yang tidak terjangkau keadilannya oleh adanya unifikasi hukum.

KATA KUNCI 

1. Law and Social Control 

Hukum sebagai kontrol sosial berarti hukum mengontrol segala yang ada dalam kegiatan sosial. Apabila ada kegiatan yang bertentangan, maka dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Seperti misalnya penggunaan helm saat mengendarai motor, jika tidak menggunakan maka akan dikenakan sanksi tilang. 

2. Law as a Tool of Social Engineering 

Hukum dinilai menjadi suatu alat untuk pembaharuan dalam masyarakat. 

terutama dalam perubahan yang dimaksudkan atau direncanakan. Kemajuan yang terjadi dimasyarakat, perubahan perubahan yang berjalan menjadikan penerapan hukum sebagai suatu cara untuk menanggapinya. 

3. Socio Legal Study

Suatu studi yang menggunakan pendekatan sosiologi mengenai bagaimana hukum itu dibuat. 

4. Legal Pluralism

Pluralisme hukum adalah keadaan dimana terdapat beberapa hukum yang berlaku dimasyarakat. Contohnya adalah hukum agama, hukum adat, dan hukum konstitusi. 

Pembelajaran sosiologi hukum mengantarkan saya kepada wawasan wawasan baru yang belum saya ketahui. Banyak aliran-aliran yang saya pelajari, pemikiran-pemikiran yang menggugah, dan pandangan baru terhadap hukum itu sendiri. Dengan awalan yang baik ini, saya ingin lebih mengembangkan diri saya sendiri dalam pemahaman tentang hukum yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun