Tahap-tahap melepaskan diri dari hubungan abusive
Penelitian Dziewa dan Glowacz (2022) menyebutkan bahwa ada 8 tahapan yang akan dilalui seseorang sebelum benar-benar bisa meninggalkan hubungan yang sudah tidak sehat.Â
Tahapan ini disimpulkan dari 21 orang yang sudah berhasil keluar dari hubungan yang penuh dengan kekerasan, dengan proses seperti gambar berikut:
Tahapan pertama dimulai ketika para korban melihat hubungan yang dimiliki dari sudut pandang/persepsi yang berbeda.Â
Mereka mulai melihat bahwa telah terjadi perbedaan dalam dinamika yang terjadi di hubungan ini: munculnya kekerasan yang dilakukan pasangan, meningkatnya frekuensi kekerasan, atau pasangan yang berubah menjadi posesif dan pencemburu. Kesadaran akan hal ini bisa muncul di beberapa bulan atau bisa juga beberapa tahun setelah menjalani hubungan tersebut.
Di tahap kedua, para korban sudah mulai bisa mengidentifikasi perilaku atau jenis kekerasan yang sering dilakukan oleh pasangannya baik itu berupa kekerasan fisik, verbal, ataupun emosional seperti gaslight atau guilt tripping, dan bagaimana kekerasan itu mempengaruhi para korban.
Di tahap ketiga, para korban mulai bertanya-tanya pada diri mereka tentang perilaku kekerasan ini. Mereka mulai mengikuti kemauan pasangan supaya pasangan berbaik hati dan tidak melakukan kekerasan kepada mereka.Â
Mereka percaya bahwa pasangan bisa berubah dan ingin membantu, dengan cara menuruti semua permainan pasangan mereka.
Kemudian, para korban akan mulai mempertanyakan tanggungjawab pasangan yang harusnya ada dalam mempertahankan hubungan ini. Mereka mulai menyadari bahwa perilaku kekerasan yang dilakukan pasangan sudah di luar tanggungjawab mereka.
Dari situ, mereka akan tiba di tahapan keempat, yaitu memutuskan bahwa keadaan harus berubah dan mereka tidak boleh ada di posisi tersebut terus-menerus.Â