Dampak dari kenaikan harga BBM dapat digambarkan seperti seseorang yang terkunci dalam kamar dengan sebuah harimau. Apapun yang seseorang itu melakukan untuk mencoba keluar dari kamar untuk menyelamatkan diri, tidak akan berhasil dan akan selalu ditangkap oleh harimaunya.Â
Sama seperti Indonesia, mereka tidak dapat melarikan diri dari kenaikan harga BBM dan akan selalu tertangkap dalam krisisnya. Pemerintah sudah melalukan berbagai upaya untuk tidak menaikannya tetapi hal itu tidak berhasil. Dari kenaikan harga BBM, akan memicu berbagai dampak negatif seperti kenaikan biaya produksi dan inflasi yang akan mengancam berbagai sektor, terutama sektor transportasi dan perekonomian negara. Tidak hanya itu, masyarakat Indonesia juga akan merasakan dampak besar terhadap kehidupan mereka. Menurut Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, dengan adanya kenaikan harga BBM, akan memicu kenaikan harga bahan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya dan ini dapat memicu peningkatan angka pengangguran, menurunnya kesejahteraan masyarakat, dan sebagainya. Walaupun pemerintahan sudah memberikan bantuan dana melalui subsidi, bantuan tersebut tidak akan menutupi biaya yang diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga dan bahan-bahan pokok lainnya yang sedang mengalami inflasi pada waktu yang sama.
Bagaimana Kedepannya?
Semakin naiknya harga BBM, Indonesia akan perlahan merasakan ancaman terhadap sektor perekonomian dan transportasi. Beberapa hal pastinya akan terjadi jika harga BBM semakin naik, salah satunya adalah inflasi. Dengan adanya kenaikan harga BBM, Irman Faiz, seorang analisis makroekonomi Bank Danamon Indonesia, memprediksikan akan terjadi kenaikan inflasi pada akhir tahun yang melesat. Menurutnya, Inflasi umum dapat meningkat ke 6,1% pada akhir 2022 dan akan terus meningkat, terutama pada awal 2023 yang diperkirakan akan mencapai 7.4%. Dengan adanya inflasi, nilai mata uang rupiah akan menurun, sedangkan harga BBM pastinya akan naik untuk menyesuaikan sektor perekonomian negara dengan inflasi yang terjadi. Kenaikan harga BBM juga memicu kenaikan tarif transportasi umum. Â Menurut Ketua Umum Organda, Adrianto Djokosoetono, sebagai imbas penyesuaian harga BBM, maka tarif transportasi umum juga dinaikkan dari 5% sampai dengan 15% dan akan terus menaik pada tahun-tahun kedepannya.Â
Apa Solusinya?
Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia, kami harus menemukan berbagai solusi atau alternatif untuk membantu negara dan diri kami dalam krisis kenaikan harga BBM agar sistem perekonomian Indonesia akan terus stabil dan menaik untuk kedepannya. Hal yang kami dapat lakukan adalah :Â
1. Memaksimalkan jumlah penumpang dalam satu kendaraan.Â
Solusi ini dapat mengurangi pengeluaran harga bensin karena hanya menggunakan 1 kendaraan, bahkan biaya pengeluaran dapat ditanggung bersama-sama untuk memaksimalkan pengeluaran yang hemat. Contoh dari solusi ini yang sudah diterapkan oleh berbagai negara adalah carpooling. Â
2. Â Mengurangi pengeluaran konsumtif dengan membiasakan budaya hemat.Â
Berhubungan dengan kenaikan harga BBM, dampak dari masalah ini menyebabkan biaya rumah tangga dan bahan-bahan pokok untuk menaik. Oleh karena itu, dengan mengubah gaya hidup yang mengeluarkan uang sepenuh-penuhnya, kami harus membiasakan diri untuk menerapakan budaya hemat dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak sendiri, mengurangi jajan, membiasakan diri untuk investasi, dan sebagainya.
 Kesimpulan