ABSTRAK
Tagline merupakan salah satu cara menarik perhatian customer untuk mengingat produk dengan catchprasenya. Tagline sebuah iklan dapat membuat image baru terhadap brandnya dan  juga  memberikan  efek  persuasif  yang  berpengaruh  pada  perilaku  konsumen. Keefektifan sebuah iklan sangat penting untuk diteliti. Produk jamu dan herbal kini terus menggeliat di pasaran, tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar ekspor, seiring meningkatnya permintaan konsumen. Kondisi itu, mendorong para produsen jamu dan suplemen herbal berlomba-lomba untuk terus berinovasi dan menjaga konsistensi kualitas produknya. Tidak terkecuali untuk PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan produk andalannya Tolak Angin.
Secara tidak langsung tolak angin bisa dikatakan berhasil (Genius) dalam membangun brandingnya melalui media sosial. Dikarenakan saat ini sudah terbentuk persepsi, jika anda sakit minum tolak angin. Sejalan dengan slogan yang digaungkan oleh Tolak angin "Orang Pintar Minum Tolak Angin"
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tolak Angin adalah obat herbal yang berguna untuk meredakan masuk angin, perut mual, tenggorokan kering dan badan terasa dingin. Tolak Angin dibuat oleh pendiri Sido Muncul pada tahun 1930 yaitu Ibu Rahmat Sulistyo. Tolak Angin dibuat dari tumbuh-tumbuhan herbal dan madu serta ramuan lainnya. Tolak Angin dikenal lewat jargonnya: orang pintar minum Tolak Angin. Tolak Angin Tersedia 4 Varian. Tolak Angin Original, Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak dan Tolak Angin Bebas Gula.
Branding Simen Platue, seorang photograper dari Norwegia pada akun tiktoknya meyanjung branding lokal dari Indonesia sebagai merk terkuat di dunia. Dia membandingkan Tolak angin dengan brand luar yang ternama seperti coca cola, apple, samsung, Tesla. Karena apa, menurut Simen Platue semua orang sepakat bahwa jika anda masuk angin, meriang, mual, pusing, obatnya Minum Tolak Angin untuk masalah kesehatan anda. Sehingga di katakan genius branding. Selain itu branding tolak angin ini juga bahas oleh penggiat sosial media dan juga merupakan founder sevenprenuer melalui aku yotube shortnya.
PENCAPAIAN
Produk yang sudah dikenal masyarakat luas ini baru saja meraih penghargaan atas konsistensinya menjaga kualitas serta komitmennya yang selalu menghadirkan produk terbaik untuk konsumen di Indonesia, antara lain:
- Indonesias Home Grown Consumer Brands Award 2023 dengan kategori obat masuk angin
- Top 3 Future Digital Marketing Champion di kategori Pharmaceutical, dalam ajang Digital Marketing Champion Award 2020 yang diselenggarakan majalah SWA dan Business Digest
- Diakui oleh salah satu warga Asing: https://www.tiktok.com/@kumparan/video/7224014715360382235
DIGITAL MARKETING
Dilansir dari swa.co.id; Sido Muncul, Kampanye #Pintarisme untuk Rangkul Audiens Tech-Savvy:
salah satu kegiatan Digital marketing yang dilakukan oleh Tolak Angin. Aktivitas pemasaran bertajuk #Pintarisme, Tolak Angin mengajak konsumen menjalani gaya hidup positif yang melekat dalam jiwa anak muda. Hal ini bertujuan untuk memperkuat brand image dan posisi sebagai pemimpin pasar di pasar potensial yang lebih muda, khususnya kaum milenial (Gen Y) dan Gen Z. Alasannya, kata Yuditia dalam kesempatan penjurian, Tolak Angin --yang merupakan produk herbal masih dipandang sebagai merek yang kurang relevan di kalangan anak muda. Melalui kampanye #Pintarisme yang dimulai pada Ramadan tahun lalu, Tolak Angin mencoba menggaet audiens laki-laki dan perempuan berusia 15-39 tahun di kelas menengah-atas, baik di kawasan perkotaan (urban), sub-urban, maupun pedesaaan (rural). Di samping itu, Tolak Angin pun mencoba memanfaatkan opportunity sebagai produk herbal dengan brand preposition yang kuat dengan mengasosiasikan produknya dengan "orang pintar". Apalagi, slogan citra "Orang pintar minum Tolak Angin" sudah tidak asing di telinga masyarakat. Proses penggodokan ide kreatif kampanye ini awalnya dilakukan sebelum pandemi. Kampanye #Pintarisme menarik garis dari "Orang pintar minum Tolak Angin" sehingga masih tetap terintegrasi. "Kami mencoba mempertajam relevansi 'orang pintar' kepada kalangan yang lebih muda melalui kanal digital. Kami menggambarkan orang pintar sebagai orang yang kreatif, passionate, memiliki value, dan berani mendobrak kebiasaan lama," Yuditia menjelaskan. Peran Tolak Angin dalam kampanye ini adalah sebagai enabler orang pintar masa kini untuk berani melangkah tanpa khawatir terganggu karena sakit. Dalam mengeksekusi kampanye ini, Tolak Angin bekerjasama dengan agensi dan media publisher untuk integrated digital activities. Sebagai bagian dari consumer goods, Tolak Angin mengimplementasikan rangkaian aktivitas, antara lain membuat konten media sosial, melakukan aktivasi, menjalankan PR, membuat programmatic ads, menggaet key opinion leaders, mengadakan digital live concert & content, serta memberikan merchandise. Istimewanya, program-program kampanye ini dilakukan secara fully digital, tanpa melalui iklan di televisi dengan tujuan menggaet audiens yang lebih tech-savvy.
Secara statistik, total impresi kampanye #Pintarisme mencapai 97 juta impresi, live-video view sebanyak 134.145, buzz/traffic 817.726, dan jumlah posting-an yang beredar 43 juta. Kampanye ini juga diklaim berhasil memengaruhi tingkat brand conversation secara signifikan dibandingkan dengan kompetitor. Tolak Angin memperoleh reach 68,9%, jauh dibandingkan merek-merek kompetitornya.
Angka share of voice Tolak Angin sebesar 75,9% berasal dari semua medsos, mulai dari Instagram, Facebook, Twitter, media online, blog, hingga forum. "Tolak Angin hampir selalu mendapatkan conversation secara organik," ujar Yuditia.
Beberapa Sumber iklan yang dilakukan oleh Tolak Angin pada pelbagai media sosial:
KESIMPULAN
Dari paparan diatas, tampak bahwa strategi digital marketing yang dilakukan oleh Sido muncul pada berbagai platform media sosial sangatlah efektif. Dengan Slogan yang sangat mempengaruhi masayarakat luas "Orang pintar minum tolak angin". Sehingga dapat membuat Branding yang sangat kuat bahkan membangun persepsi di masyarakat. Seperti yang kita ketahui Branding yang dilakukan oleh Tolak angin tidaklah instant, melainkan dibentuk dalam waktu yang panjang. Tapi hal ini bisa dikatakan berhasil bahkan genius karena di masyarakat sudah terbentuk persepsi, jika sakit minum tolak angin. Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H