Dilansir dari swa.co.id; Sido Muncul, Kampanye #Pintarisme untuk Rangkul Audiens Tech-Savvy:
salah satu kegiatan Digital marketing yang dilakukan oleh Tolak Angin. Aktivitas pemasaran bertajuk #Pintarisme, Tolak Angin mengajak konsumen menjalani gaya hidup positif yang melekat dalam jiwa anak muda. Hal ini bertujuan untuk memperkuat brand image dan posisi sebagai pemimpin pasar di pasar potensial yang lebih muda, khususnya kaum milenial (Gen Y) dan Gen Z. Alasannya, kata Yuditia dalam kesempatan penjurian, Tolak Angin --yang merupakan produk herbal masih dipandang sebagai merek yang kurang relevan di kalangan anak muda. Melalui kampanye #Pintarisme yang dimulai pada Ramadan tahun lalu, Tolak Angin mencoba menggaet audiens laki-laki dan perempuan berusia 15-39 tahun di kelas menengah-atas, baik di kawasan perkotaan (urban), sub-urban, maupun pedesaaan (rural). Di samping itu, Tolak Angin pun mencoba memanfaatkan opportunity sebagai produk herbal dengan brand preposition yang kuat dengan mengasosiasikan produknya dengan "orang pintar". Apalagi, slogan citra "Orang pintar minum Tolak Angin" sudah tidak asing di telinga masyarakat. Proses penggodokan ide kreatif kampanye ini awalnya dilakukan sebelum pandemi. Kampanye #Pintarisme menarik garis dari "Orang pintar minum Tolak Angin" sehingga masih tetap terintegrasi. "Kami mencoba mempertajam relevansi 'orang pintar' kepada kalangan yang lebih muda melalui kanal digital. Kami menggambarkan orang pintar sebagai orang yang kreatif, passionate, memiliki value, dan berani mendobrak kebiasaan lama," Yuditia menjelaskan. Peran Tolak Angin dalam kampanye ini adalah sebagai enabler orang pintar masa kini untuk berani melangkah tanpa khawatir terganggu karena sakit. Dalam mengeksekusi kampanye ini, Tolak Angin bekerjasama dengan agensi dan media publisher untuk integrated digital activities. Sebagai bagian dari consumer goods, Tolak Angin mengimplementasikan rangkaian aktivitas, antara lain membuat konten media sosial, melakukan aktivasi, menjalankan PR, membuat programmatic ads, menggaet key opinion leaders, mengadakan digital live concert & content, serta memberikan merchandise. Istimewanya, program-program kampanye ini dilakukan secara fully digital, tanpa melalui iklan di televisi dengan tujuan menggaet audiens yang lebih tech-savvy.
Secara statistik, total impresi kampanye #Pintarisme mencapai 97 juta impresi, live-video view sebanyak 134.145, buzz/traffic 817.726, dan jumlah posting-an yang beredar 43 juta. Kampanye ini juga diklaim berhasil memengaruhi tingkat brand conversation secara signifikan dibandingkan dengan kompetitor. Tolak Angin memperoleh reach 68,9%, jauh dibandingkan merek-merek kompetitornya.
Angka share of voice Tolak Angin sebesar 75,9% berasal dari semua medsos, mulai dari Instagram, Facebook, Twitter, media online, blog, hingga forum. "Tolak Angin hampir selalu mendapatkan conversation secara organik," ujar Yuditia.
Beberapa Sumber iklan yang dilakukan oleh Tolak Angin pada pelbagai media sosial:
KESIMPULAN
Dari paparan diatas, tampak bahwa strategi digital marketing yang dilakukan oleh Sido muncul pada berbagai platform media sosial sangatlah efektif. Dengan Slogan yang sangat mempengaruhi masayarakat luas "Orang pintar minum tolak angin". Sehingga dapat membuat Branding yang sangat kuat bahkan membangun persepsi di masyarakat. Seperti yang kita ketahui Branding yang dilakukan oleh Tolak angin tidaklah instant, melainkan dibentuk dalam waktu yang panjang. Tapi hal ini bisa dikatakan berhasil bahkan genius karena di masyarakat sudah terbentuk persepsi, jika sakit minum tolak angin. Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H