Mohon tunggu...
erlangga satria
erlangga satria Mohon Tunggu... -

pembaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Usulan Pelayanan Moda Transportasi Kereta Api

29 Agustus 2014   08:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:12 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penumpang masuk ke dalam kereta yang panjang. Area ini begitu luas dari gerbong terdepan sampai gerbong paling belakang yang biasanya mencapai jumlah 8 gerbong penumpang, 1 gerbong restorasi dan 1 gerbong pembangkit. Petugas yang memiliki wewenang atas kemanan gerbong diketahui adalah polsuska meski begitu penumpang tidak tahu siapa yang bertanggung jawab karena sering kali tidak ada di gerbong. Petugas ini tersebar di beberapa gerbong. Penumpang tidak tahu informasi dimana persisnya untuk menghubungi petugas ini. Orang asing dapat leluasa keluar masuk tanpa verifikasi yang berwenang saat kereta berhenti di stasiun atau persimpangan.

Aspek ini dapat diringkas dalam bebapa poin berikut:


  • Area luas pengawasan kurang.
  • Petugas bisa jadi tidak berada di area penumpang.
  • Pintu yang bebas tanpa ada yang bertanggung jawab, orang asing yang mampu menerobos area steril stasiun atau di persimpangan leluasa keluar masuk di pintu yang kebetulan tidak dikunci.


Aspek Kenyamanan

Aspek kemanan yang kurang membuat penumpang kurang merasa nyaman. Gangguan petugas tiket yang kadang membangunkan penumpang dari istirahatnya untuk memeriksa tiket membuat aspek kenyamanan juga menurun kualitasnya. Terdapat tempat buang hajar dan petugas kebersihan memberikan poin kenyamanan, termasuk juga penyewaan bantal untuk istirahat. Seringkali penumpang terutama kelas non eksekutif akan naik di gerbong tujuan pintunya terkunci sehingga mengandalkan bantuan dari kesukarelaan penumpang yang kebetulan dekat pintu dan melihat.

Aspek ini dapat diringkas dalam bebapa poin berikut:


  • Keamanan kurang nyaman.
  • Adanya gangguan dari penjaja makanan dan petugas pemeriksa.
  • Adanya penjaja makanan bagi sebagian orang menimbulkan kenyamanan.
  • Ada toilet dan penyewaan bantal.
  • Petugas kebersihan di kereta (OTC) memberikan kenyamanan dan kebersihan.
  • Saat akan naik pintu tidak dijaga (terkait juga dengan aspek keamanaan di atas) dan kadang pintu masih terkunci dan terpaksa masuk dari gerbong lain atau mengandalkan kesukarelaan dari petugas atau penumpang yang kebetulan melihat.


Aspek Kepastian

Pada kereta kelas selain eksekutif biasanya tidak terdapat kejelasan siapa yang bertanggung jawab terhadap kemanan gerbong yang ditempati penumpang. Tidak ada penumpang yang tahu gerbong tertentu diawasi oleh petugas tertentu yang bertanggung jawab.

Dahulu pemeriksaan tiket terkadang tidak dilakukan kepada semua penumpang dan kemungkinan salam tempel memberikan ketidak-adilan dan ketidak-disiplinan, saat ini permasalahan ini terlihat sudah teratasi.

Proses pemeriksaan tiket bagi penulis juga mengindikasikan manifest atau daftar penumpang tidak dianggap sebagai sesuatu yang penting oleh PT. KAI, padahal begitu penting terutama jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi semisal terjadi kecelakaan. Proses pemeriksaan tidak dilakukan atas kecocokan daftar dan penumpang yang ada, tetapi pemeriksaan atas individu-individu penumpang yang seolah acak. Kenapa penulis katakan demikian karena dekade ini semua sudah serba online dimana di tiket kereta pun sebenarnya sudah ada kode qr untuk pengindraan kode melalu aplikasi pintar dan sungguh keterlaluan jika petugas pemeriksa tidak update pemeriksaan secara online pula, padahal ponsel atau tab begitu murahnya di bawah 1 juta rupiah.

Dari pengalaman penulis dapat penulis simpulkan PT KAI tidak tahu persis siapa saja yang jadi naik dan tidak jadi berangkat dikarenakan pemeriksaan hanya cek fisik tiket dari gerbang pemberangkatan ataupun di atas kereta, tidak sekalipun penulis lihat pembacaan kode qr tiket atau ceklist daftar penumpang yang hadir.

Dari pengalaman terakhir penulis pada pulang mudik lebaran 2014 ini, asisten kondektur mencatat sesuatu pada kertas tapi sekilas penulis yakin, yang penulis lihat bukan ceklist nama penumpang, penulis hanya ditanya stasiun tujuan yang mana memang bukan tempat pemberhentian akhir dan kondektur yang melihat nama penumpang tidak memberi tahu kepada asisten nama penumpang yang diperiksa. Kita semua maklum tidak semua tiket yang dibeli dan tidak dibatalkan itu jadi berangkat, bisa saja terjadi penundaan pemberangkatan oleh penumpang karena sesuatu yang mendadak dan manifest yang tidak akurat akan sangat mengganggu saat sesuatu yang darurat terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun