Mohon tunggu...
Elang ML
Elang ML Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Univeristas Indonesia 2016

Mahasiswa yang kadang-kadang menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berlari dengan Sepatu yang Berbeda #3: Infrastruktur dan Finansial, Penyebab Kolapsnya Klub Indonesia Timur

10 Mei 2020   01:44 Diperbarui: 10 Mei 2020   02:05 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiram 2011/2012 - sumber: sports.sindonews.com

Pencabutan APBD yang cukup mendadak tentu juga mencekik finansial banyak tim yang belum siap. Tanpa APBD, otomatis tim sepakbola bergantung pada tiga sumber broadcasting, commercial, dan match day. 

Namun, tidak semua tim memiliki stadion yang besar dan berasal dari kota dengan populasi yang besar juga untuk mendapatkan matchday income yang besar. 

Lebih lanjut, tidak semua tim mendapatkan kemewahan disiarkan langsung oleh pengelola liga dan mendapatkan eksposure yang cukup unuk menaikan nilai komersialnya. Belum membahas skema pembagian keuntungan dari penyiaran yang masih sangat perlu dipertanyakan.

Apabila sempat, saya akan membahas bagaimana cara tim sepak bola moderen menciptakan penghasilan untuk menjelaskan mengapa sistem kompetisi, pilih kasih operator liga dan pembiayaan yang lazier faire mencekik tim dari kawasan timur Indonesia. 

Mungkin tidak dalam satu-dua hari ke depan karena saya sedang menjalankan uang, maka apabila berkenan jangan lupa klik tombol follow akun kompasiana ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun