Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gawat, Gerindra Minta Anies Mundur

25 Januari 2021   20:34 Diperbarui: 25 Januari 2021   20:41 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa? 

Sebagaimana diketahui, Partai Gerindra adalah salah satu partai pengusung Anies pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Sedianya selaku partai koalisi, Ali justeru melindungi atau mengamankan segala kebijakan sang gubernur. 

Ketika Ali mengambil jalan bersebrangan dan meminta Anies mundur, mengindikasikan komunikasi politik diantara mereka tidak berjalan dengan baik. Kalau tidak ingin disebut amburadul. 

Apabila ini terus dibiarkan, maka bukan tak mungkin menjadi bola salju. Semakin bergerak liar, masalahnya semakin membesar. Yang bakal dirugikan tentu saja Anies Baswedan. 

Ya, dengan terjadinya permasalahan antara Anies dan Ali saja sebagai Ketua DPC Partai Gerindra, paling tidak akan mengurangi dukungan terhadapnya pada Pilgub DKI Jakarta 2022. Meski, katakanlah Gerindra masih mengusung Anies. 

Bukan hanya itu, dengan adanya perseteruan dengan partai koalisi, tak menutup kemungkinan bakal menjadi preseden buruk bagi Anies lainnya. Bisa saja, dari perselisihan ini lambat-laun borok Anies dibuka ke publik. Hingga akhirnya, publik tak percaya lagi terhadap Anies Baswedan. 

Bila kepercayaan publik rendah, maka akan sulit bagi Anies mempertahankan posisinya sebagai penguasa DKI Jakarta. Apalagi, diduga kuat yang bakal menjadi lawan Anies bukan tokoh sembarangan. Dia adalah Mensos Tri Rismaharini yang dalam beberapa waktu terakhir telah cukup mendapat tempat di masing-masing hati penduduk ibu kota. 

Apabila Anies kalah, itu artinya, kemungkinan besar bakal sirna pula peluang dia maju pilpres 2024. Dan, karier politiknya bisa jadi tamat. 

Untuk itu, tidak ada cara lain bagi Anies bila masih ingin mengamankan peluangnya memenangi Pilkada DKI 2020 untuk kemudian maju pilpres 2024. Dia harus segera memperbaiki komunikasi politiknya dengan partai pendukung. Kemudian, memperbaiki kinerjanya yang selama ini masih dinilai hanya mengandalkan retorika dan pencitraan. 

Anies harus bisa membuktikan, bisa bekerja dan membuat kebijakan yang bisa dirasakan manfaatnya bagi warga Jakarta. Bukan kaya sekarang, mengecat atap rumah dan kolong jembatan fly over yang sama sekali tidak berarti apa-apa bagi masyarakat bawah selain demi estetika belaka. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun