Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ini Pesan Puan Buat Komjen Pol Listyo Sigit! Sanggup?

22 Januari 2021   15:01 Diperbarui: 22 Januari 2021   15:07 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


HASIL fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan Komjen Listyo Sigit Prabowo di ruang rapat Komisi III DPR RI, akhirnya dibawa ke Sidang Paripurna, Kamis (21/1). 

Hasil sidang tersebut memutuskan dan menyetujui bahwa Kabareskrim Mabes Polri ini menjadi Kapolri baru menggantikan Jendral Pol Idham Azis yang akan segera melakoni masa pensiun. 

Putusan bulat sidang paripurna DPR RI memang telah bisa diprediksi sebelumnya. Sebab, pada sesi fit and proper test, Komjen Pol Listyo Sigit mampu menunjukan kapasitasnya sebagai calon Kapolri. Konsep atau makalah 'Transformasi Menuju Polri yang Presisi (Prediktif-Responsibilitas-Transparansi Berkeadilan) membuat puas seluruh fraksi yang hadir saat itu. Selain itu, dia juga mampu menjawab segala pertanyaan dengan lugas dan cerdas. 

Contoh, saat salah seorang politikus dari Fraksi PKS, Achmad Dimyati menyinggung masalah protokol kesehatan (prokes) Covid-19, yang mengakibatkan terjadinya insiden KM 50 yang menewaskan enam laskar FPI dan pengintaian terhadap Habib Rizieq Shihab. 

Dengan tenang, Komjen Listyo Sigit menjabarkan bahwa terkait tewasnya enam laskar FPI, pihaknya dalam posisi sikap mematuhi dan menindaklanjuti rekomendasi dari Komnas HAM. 

Sementara, tentang prokes, mantan Kapolda Banten ini menegaskan, harus benar-benar ditegakkan demi keselamatan rakyat. Karena hal itu merupakan hukum tertinggi. 

Kembali pada Sidang Paripurna persetujuan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri baru, Ketua sidang yang juga sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani memberikan pesan-pesannya bila telah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kapolri. 

Puan meminta agar lebih mengedepankan pendekatan restorative justice dalam penegakan hukum di Indonesia. Proses penegakan hukum jangan menggunakan kaca mata kuda. Artinya, melihat konteks masalah dan memperhatikan aspek-aspek sosial kemasyarakatan. 

Tidak hanya itu, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Puan mengingatkan, ada tiga PR yang harus bisa dijalankan Komjen Listyo bila sudah dilantik. Yaitu, penegakan hukum, pelayanan publik, dan reformasi internal. 

"Pelayanan publik harus ditingkatkan. Fungsi Polisi melayani masyarakat, di sini penting penggunaan teknologi mengingat keterbatasan personel. Intinya polisi harus responsif terhadap pengaduan masyarakat," katanya, Kamis (21/1). 

Sedangkan, soal reformasi internal, menurut Puan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dapat difokuskan pada sikap serta mental anggota Polri agar senantiasa bekerja secara profesional. 

Menilik dari pesan Puan sebenarnya tidak ada yang aneh. Semuanya masih dalam tataran normatif. Dalam hal ini memang sudah selayaknya pihak kepolisian memposisikan diri sebagai pengayom masyarakat. 

Selain itu, institusi dengan seragam coklat ini harus benar-benar bekerja profesional. Tidak boleh tajam ke bawah tumpul ke atas, seperti selama ini sering terjadi. 

Terkait responsif. Tak dipungkiri menjadi salah satu kelemahan pihak kepolisian. Kerap kali mereka tidak bergerak cepat bila menerima pengaduan masyarakat. Beda halnya bila yang mengadukan keluhan atau laporan tersebut pihak-pihak terpandang atau pesohor. Aparat kepolisian langsung bertindak. 

Intinya, Puan meminta pada Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo jangan seperti aparat kepolisian yang sering kita tonton di film-film India. Sangat lamban melayani masyarakat bawah. Taktis dan cepat saat berurusan dengan para penguasa. 

Budaya negatif kepolisian ini jelas menjadi pekerjaan rumah Komjen Pol Listyo bila telah dilantik menjadi Kapolri baru. Tunjukan pada publik, dia memang layak dan mampu merubah citra buruk kepolisian yang selama ini melekat. 

Sanggup? Saya rasa, dia harus sanggup mengemban amanah ini. Tidak boleh tidak. Sebab, bila kinerja kepolisian masih begitu-begitu saja, pastinya bakal mengecewakan banyak pihak. Apalagi, prosesi ditunjuknya Komjen Pol Listyo tidak begitu mulus. 

Jauh sebelumnya, penunjukan pria kelahiran Ambon, 5 Mei 1969 ini mendapat penolakan dari sejumlah kelompok islam. Mengingat dirinya berasal dari agama minoritas. 

Satu lagi pekerjaan rumah yang mesti dijalankan Komjen Pol Listyo Sigit adalah harus mempu menyesuaikan diri dan menjembatani komunikasi dan koordinasi antar lembaga atau golongan. Ini penting guna menjaga stabilitas dan kondusifitas keamanan. 

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun