Cukup? tentu tidak. Mantan wakil presiden dengan dua presiden yang berbeda, Muhamad Jusuf Kalla (JK) bukannya ikut menenangkan suasana, malah menyelam di air keruh. Dia terang-terangan membela Habib Rizieq.Â
Disebut JK, Habib Rizieq seorang pemimpin karismatik. Dan meminta pemerintah untuk menjalin dialog. Artinya, politisi senior ini telah menilai Habib Rizieq sama derajatnya dengan Presiden Jokowi.Â
Setuju? Rasanya jauh panggang dari api. Bagaimana bisa seorang yang tersandung kasus hukum disandingkan derajatnya dengan orang nomor satu di tanah air.Â
Itulah sedikit gambaran politik yang sempat terjadi, sebelum sang imam besar ditahan pihak kepolisian. Begitu pongah dan jumawa.Â
Tapi, sekarang hal itu tidak tampak sama sekali. Habib Rizieq yang jumawa mendadak jadi penghamba dan tunduk terhadap penguasa. Anies Baswedan yang biasanya memaksakan kebijakan asal beda, berubah jadi anak manis dan manut pada orang tua (baca: perintah pusat).Â
Saya rasa ini semua manuver politik. Bisa jadi berubah sikapnya mereka atas permohonan para bohir yang khawatir kedoknya terbongkar setelah PPATK membekukan 89 rekening yang terafiliasi dengan FPI. Harapannya, pemerintah bisa sedikit melunak alias tidak terlalu jor-joran membongkar seluruh jaringan ormas islam dimaksud. Atau, ada manuver lain agar bisa merangkul pemerintah dan masyarakat? Entahlah. Cukup sulit diprediksi.Â
Tapi, saya yakin dan percaya apapun siasat atau manuver yang tengah mereka rencanakan, pemerintah, khususnya Presiden Jokowi telah memahami adanya perubahan sikap ini. Bahkan, boleh jadi telah mempersiapkan antisipasinya. Kita tahu, Presiden satu ini cukup cerdik dalam bermain catur politik.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H